BKPM Pantau Komitmen Investasi
Berita

BKPM Pantau Komitmen Investasi

Pemerintah diingatkan untuk menyempurnakan penyediaan infrastruktur.

FNH
Bacaan 2 Menit
BKPM Pantau Komitmen Investasi
Hukumonline
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berkomitmen untuk menarik investasi sebanyak mungkin masuk ke Indonesia. Caranya, mempercepat pengurusan perizinan dan deregulasi. Melalui berbagai kebijakan dan insentif, Pemerintah berharap realisasi investasi semakin meningkat.

Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan sejumlah proyek dari 100 proyek investasi sebahagian sudah terealisasi. Dari total investasi senilai Rp215 triliun, sebesar Rp80 triliun sudah terealisasi.

“Kalau yang masih cari lahan dan mengurus akta, itu tidak kita (BKPM) lihat. Yang dilihat itu yang sudah realisasi. Karena kalau sudah diberikan izin tapi tidak ada realisasi, ya bagaimana,” kata Azhar dalam sebuah dialog di Kantor Pusat BKPM Jakarta, Kamis (01/10).

Azhar menjelaskan, BKPM sudah melakukan pemantauan terhadap 100 proyek investasi yang memasuki tahap konstruksi tahap pertama. Dari 100 proyek tersebut, realisasi sudah mencapai Rp80 triliun. BKPM juga melakukan identifikasi penambahan ekspor sebesar AS$3,5 miliar per tahun mulai 2016 mendatang. Angka itu berasal dari 54 proyek investasi masa konstruksi yang sedang dipantau dengan total nilai investasi AS$13,6 miliar.

“Untuk meyakinkan BKPM bahwa bahwa investasi yang kita setujui ada realisasi. Kalau cuma persetujuan di atas kertas tidak ada guna. Sebanyak 12 investasi itu sudah ada realisasi bahkan ada yang sudah berproduksi,” imbuhnya.

Sebagai tindak lanjut dari komitmen tersebut, Kepala BKPM Franky Sibarani menegaskan sepanjang Oktober hingga Desember 2015 BKPM akan mengunjungi 26 proyek investasi yang sedang tahap konstruksi. Ini menjadi bagian dari 100 proyek investasi masa konstruksi tahap kedua yang sedang dipantau BKPM.

Melalui pemantauan, lanjutnya, diharapkan proses realisasi investasi yang sedang berjalan dapat berjalan sesuai rencana dan dapat segera melakukan fasilitasi apabila ditemukan hambatan di lapangan. “Pemantauan ini untuk memastikan bahwa proses realisasi investasi di Indonesia tetap berjalan, sehingga dapat menciptakan dampak positif terhadap perekonomian maupun terhadap masyarakat khususnya yang ada di sekitar proyek investasi,” kata Franky.

Selain menunjukkan investasi tetap bergeliat dan mendorong pergerakan ekonomi, proyek investasi ini juga menunjukkan ekonomi Indonesia dalam kurun waktu 1-2 tahun mendatang akan semakin tumbuh karena danya penyerapan tenaga kerja, peningkatan ekspor dan pengurangan impor.

Koordinasi dengan Kementerian terkait untuk terus memfasilitasi para investor juga terus dilakukan oleh BKPM. Ini menjadi tugas BKPM sebagai badan koordinasi untuk terus mengawal perusahaan sehingga realisasi investasi terus bertambah. “Melalui zooming, BKPM memantau realisasi investasi dan dampaknya pada perekonomian,” imbuhnya.

Pengamat ekonomi Ahmad Erani Yustika berpendapat pemerintah sebaiknya melakukan pengendalian melalui penyediaan infrastruktur, terutama infrastruktur listrik. Jika investasi listrik bisa direalisasi, Erani meyakini efek ekonomi akan luar biasa.

“Tugas pokok pemerintah saat ini adalah mengendalikan hal yang dalam jangkauannya yakni penyediaan infrastruktur. Jika infrastruktur terealisasi, misalnya listrik atau pun industri, maka dampak ekonomi akan sangat luar biasa,” pungkasnya.
Tags: