Kompolnas: Hanya Putut dan Dwi Penuhi Kriteria Calon Kapolri
Berita

Kompolnas: Hanya Putut dan Dwi Penuhi Kriteria Calon Kapolri

Badrodin dan Budi Waseso tidak masuk lima kriteria.

ANT
Bacaan 2 Menit
Adrianus Meliala (kedua dari kanan). Foto: RFQ
Adrianus Meliala (kedua dari kanan). Foto: RFQ

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menilai hanya Kabaharkam Komjen Pol Putut Eko Bayu Seno dan Irwasum Komjen Pol Dwi Priyatno yang memenuhi semua kriteria sebagai kandidat calon Kapolri sesuai syarat yang ditentukan Kompolnas.

"Dari lima kriteria, hanya Putut dan Dwi yang masuk kriteria," kata Komisioner Kompolnas Adrianus Meliala di Jakarta, Jumat (6/1) malam.

Sementara dua kandidat lain yakni Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti dan Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso tidak memenuhi kriteria tersebut. Ia menjelaskan Badrodin tidak memenuhi syarat sisa masa tugasnya.

"Wakapolri tidak memenuhi kriteria sisa masa tugas. Minimal sisa masa tugasnya itu dua hingga tiga tahun tapi dia masa tugasnya 17 bulan lagi. Namun karena pertimbangan lainnya memenuhi syarat, akhirnya kami loloskan namanya," katanya.

Sementara Budi Waseso, kata dia, walau tidak pernah memimpin Polda tipe A, tetap diloloskan karena memenuhi syarat lain. Budi hanya pernah menjadi Kapolda Gorontalo yang merupakan Polda tipe B.

Penjaringan nama para kandidat, menurut Adrianus, berdasarkan lima kriteria yakni kepangkatan, jabatan, eselon 1, sisa masa tugas, pengalaman dalam memimpin dan angkatan lulus Akademi Kepolisian (Akpol).

Kompolnas mendatangi Mabes Polri pada Jumat (6/1) untuk mewawancarai empat kandidat calon Kapolri. Mereka adalah Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti, Irwasum Komjen Pol Dwi Priyatno, Kabaharkam Komjen Pol Putut Eko Bayu Seno dan Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso. Wawancara berlangsung selama dua jam per satu kandidat.

"Tentang visi misi, kaitan dengan Nawa Cita, kerjasama dengan penegak hukum lainnya. Detailnya kami nggak bisa ungkapkan," katanya.

Adrianus menyebut bahwa empat kandidat tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing dan karakteristik yang berbeda-beda.

"Empat orang ini akan membuat presiden bingung untuk memilih. Empat orang ini mewakili tipe yang berbeda. Tinggal presiden memilih, mau punya pembantu yang kalem atau yang cerdas," katanya.

Usulan nama dan hasil wawancara tersebut, menurut dia, akan segera diajukan ke Presiden Joko Widodo sebagai bahan pertimbangan.

Kompolnas mengajukan nama-nama kandidat calon kapolri baru tersebut di tengah beredarnya kabar pembatalan pelantikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon Kapolri.

Sebelumnya, Ketua Dewan Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Zumrotin Susilo, berpendapat Kompolnas perlu menyambangi Komnas HAM, KPK, dan PPATK untuk menelusuri jejak rekam para kandidat Kapolri, termasuk jika Kabaraskrim Budi Waseso diusulkan. “Termasuk dalam mencalonkan Budi Waseso sebagai Kapolri, Kompolnas harus teliti,” ujarnya di Jakarta, Jum’at (06/2).

Budi Waseso termasuk yang disebut-sebut akan dicalonkan menjadi Kapolri jika Budi Gunawan (BG) tak jadi dilantik. Dari sisi kepangkatan, Budi Waseso sudah memenuhi syarat karena kini mantan Kapolda Gorontalo itu sudah menyandang bintang tiga (Komisaris Jenderal Polisi).

Tetapi, Wakil Koordinator KontraS, Krisbiantoro, menilai kenaikan pangkat cepat Budi Waseso bernuansa politis. Yang bersangkutan belum pernah menjadi Kapolda di Kepolisian Daerah tipe/level A. Krisbiantoro khawatir kenaikan karir seseorang secara instan membuat pengalamannya belum teruji. 

Tags:

Berita Terkait