KBRI Malaysia Protes Iklan "Fire Your Indonesian Maid Now"
Berita

KBRI Malaysia Protes Iklan "Fire Your Indonesian Maid Now"

Padahal, Presiden Jokowi akan berkunjung ke Malaysia.

ANT
Bacaan 2 Menit
Menaker Hanif Dhakiri (baju putih). Foto: RES
Menaker Hanif Dhakiri (baju putih). Foto: RES
Hubungan Indonesia dan tetangganya, Malaysia kembali menghangat. Pasalnya adalah sebuah iklan perusahaan pembuat alat pembersih, RoboVac, yang mencantumkan tulisan "Fire Your Indonesian Maid Now" (Pecat Pembantu Indonesia). Iklan itu dinilai sangat mengganggu perasaan bangsa dan rakyat Indonesia.

"Iklan tersebut sangat disesalkan," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno dalam keterangan pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Rabu.

Herman menyesalkan hal itu terjadi terlebih lagi hal ini terjadi di tengah-tengah persiapan Kunjungan Kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Malaysia tanggal 5-7 Februari 2015. Padahal, lanjut dia, kunjungan Presiden Jokowi ke Malaysia bertujuan untuk lebih memperkokoh dan memperdalam hubungan bilateral yang saling menguntungkan.

Herman menggarisbawahi pentingnya kedua bangsa dan negara untuk terus memperkokoh people-to-people links agar kedua bangsa dapat lebih saling menghormati dan menghargai satu sama lain, terlebih lagi di saat negara-negara ASEAN akan segera memasuki tatanan Komunitas ASEAN.

Terkait iklan tersebut, KBRI Kuala Lumpur pada 3 Februari 2015 telah mengirimkan nota protes kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia. Dalam nota tersebut disampaikan penyesalan mendalam Pemerintah Indonesia atas cara beriklan perusahaan swasta RoboVac yang sangat tidak sensitif dan merendahkan martabat rakyat Indonesia.

Selanjutnya, KBRI meminta otoritas Malaysia untuk melarang iklan tersebut, termasuk iklan yang ada dalam website perusahaan RoboVac (http://neatrobotcleaner.com.my), KBRI juga meminta Pemerintah Malaysia untuk mengambil langkah guna memastikan bahwa iklan produk apapun yang bersifat rasis dan menciderai perasaan Bangsa Indonesia tidak terulang di kemudian hari.

Selain mengirimkan nota protes, KBRI juga telah menugaskan retainer lawyer untuk menemui pihak perusahaan dan melakukan analisis hukum guna melakukan langkah-langkah hukum selanjutnya. KBRI Kuala Lumpur bahkan telah melaporkan pemasangan iklan tersebut kepada Kepolisian Wilayah Selangor.

Segera setelah menerima informasi dari warga Indonesia atas iklan tersebut, KBRI menugaskan staf untuk memastikan kebenaran Informasi tersebut. Dari hasil pengecekan, memang didapati iklan sebagaimana yang beredar di media sosial namun letaknya sudah dipindahkan dan tidak lagi terlihat oleh publik.

Kepada wartawan usai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di kantor Presiden Jakarta, Rabu (4/2), Menaker Hanif Dakhiri mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Tenaga Kerja Malaysia terkait iklan perusahaan pembuat alat pembersih, RoboVac itu, dan pihak Malaysia mengatakan bahwa nantinya  akan dibantu untuk penyelesaain masalah itu.

“Publik kita menganggap itu merendahkan. Saya menyampaikan kepada Menteri Tenaga Kerja Malaysia juga begitu, bahwa saya menyampaikan rasa ketidaknyamanan kami, bangsa Indonesia, atas iklan tersebut yang dianggap oleh publik Indonesia telah merendahkan bangsa Indonesia,” tegas Hanif.

Hanif melanjutkan bahwa pemerintah juga menerima banyak komplain terkait dengan iklan itu, dan pihak Menteri Tenaga Malaysia telah berjanji dengan sungguh-sungguh akan membantu menyelesaikan masalah itu.

Tags:

Berita Terkait