Transparency International Indonesia (TII) bekerjasama dengan KPK mengadakan peluncuran dan bedah buku “Buku Panduan Indonesia Bersih Uang Pelicin” di Jakarta, Kamis (27/3).
“Isu uang pelicin masih banyak disalahsangkakan karena dianggap kecil dan penegak hukum tidak punya perhatian lebih,” ujar Sekretaris Jenderal TII, Dadang Trisasongko saat memberikan sambutan.
Senada dengan Dadang, Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdiono mengatakan praktik uang pelicin jangan dianggap remeh. Walaupun nilainya kecil, lanjut dia, uang pelicin juga termasuk dalam kategori suap.
“Hal yang menyebabkan korupsi masih merajarela ialah karena kita membiarkan korupsi kecil-kecilan dijalan,” kata Giri.
Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana mengatakan teknologi adalah satu cara untuk mencegah praktik uang pelicin. Dia mencontohkan apa yang sudah dilakukan Kementerian Hukum dan HAM yang menerapkan sistem satu pintu di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
“Semua administrasi dilakukan secara online dan membutuhkan waktu yang relatif dihitung dalam hitungan menit. Selain itu, dengan adanya perubahan sistem tersebut dapat mengurangi tatap muka dengan petugas dan bisa menghindari adanya uang pelicin yang beredar,” papar Denny.
“Isu uang pelicin masih banyak disalahsangkakan karena dianggap kecil dan penegak hukum tidak punya perhatian lebih,” ujar Sekretaris Jenderal TII, Dadang Trisasongko saat memberikan sambutan.
Senada dengan Dadang, Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdiono mengatakan praktik uang pelicin jangan dianggap remeh. Walaupun nilainya kecil, lanjut dia, uang pelicin juga termasuk dalam kategori suap.
“Hal yang menyebabkan korupsi masih merajarela ialah karena kita membiarkan korupsi kecil-kecilan dijalan,” kata Giri.
Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana mengatakan teknologi adalah satu cara untuk mencegah praktik uang pelicin. Dia mencontohkan apa yang sudah dilakukan Kementerian Hukum dan HAM yang menerapkan sistem satu pintu di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
“Semua administrasi dilakukan secara online dan membutuhkan waktu yang relatif dihitung dalam hitungan menit. Selain itu, dengan adanya perubahan sistem tersebut dapat mengurangi tatap muka dengan petugas dan bisa menghindari adanya uang pelicin yang beredar,” papar Denny.