BAKN Nilai Tata Kelola BUMN Buruk
Berita

BAKN Nilai Tata Kelola BUMN Buruk

Banyak terjadi potensi kerugian negara dan jumlah kekurangan penerimaan negara.

RFQ
Bacaan 2 Menit
Acara diskusi BAKN di Gedung DPR. Foto: SGP
Acara diskusi BAKN di Gedung DPR. Foto: SGP

Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diduga melakukan penyimpangan keuangan negara. Hal itu diungkapkan Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) Sumarjati Arjoso di Gedung DPR, Rabu (20/11).

“Berdasarkan hasil penelaahan BAKN DPR terhadap laporan hasil pemeriksaan BPK semester I Tahun 2013 bahwa masih banyak terjadi kasus penyimpangan keuangan negara di lingkungan BUMN,” ujarnya.

Ia menyayangkan masih banyaknya BUMN yang belum memiliki tata kelola perusahaan yang baik. Padahal, BUMN merupakan perusahaan negara yang tujuannya untuk kemakmuran rakyat. Berdasarkan laporan BPK Semester I Periode 2013, sebanyak 21 obyek pemeriksaan terkait BUMN.

Jenis pemeriksaan yang dilakukan mencakup Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT) meliputi tiga ruang lingkup pemeriksaan yaitu pelaksanaan subsidi atau kewajiban pelayanan umum, operasional BUMN, dan pengelolaan pendapatan biaya/investasi/Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Penelaahan BAKN terhadap hasil pemeriksaan BPK sedikitnya menemukan 510 kasus penyimpangan keuangan negara, antara lain sebanyak 234 kasus terkait kelemahan Sistem Pengendalian Internal (SPI), dan 276 kasus terkait ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundangan-undangan.

“Dari total 510 kasus tersebut, sebanyak 93 kasus merupakan  kasus-kasus yang mengakibatkan kerugian negara, potensi kerugian negara, dan kekurangan penerimaan di BUMN senilai Rp2,60 triliun,” ujar Anggota Komisi VIII DPR itu.

Tabel Rincian Kasus Keuangan Negara di BUMN

No

Objek Pemeriksaan

Nama BUMN

Jumlah kasus

Jumlah kerugian negara

Jumlah potensi kerugian negara

Jumlah kekurangan penerimaan negara

1

Subsidi listrik TA 2012

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero

6

-

Rp42,17 miliar

47,06 miliar

2

Subsidi beras bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan cadangan beras pemerintah TA 2012

Perum Bulog

3

-

Rp211,94 juta

Rp707,66 miliar

3

Kewajiban pelayanan umum bidang angkutan laut penumpang kelas ekonomi dalam negeri TA 2012

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)

1

-

-

Rp1,07 miliar

4

Penyelenggaran kewajiban pelayanan umum bidang angkutan kereta api pelayanan penumpang kelas ekonomi dan pengelolaan biaya pemeliharaan dan pengoperasian prasarana perkereta apian  TA 2012

PT Kereta Api Indonesia (Persero)

5

Rp971 juta

-

Rp736 juta

5

Pengelolaan kredit tahun buku 2011 dan semester I 2012

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

9

-

Rp336,72 miliar

6

Pengelolaan kredit tahun buku 2011 dan semester I 2012

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

7

-

Rp1,12 triliun

-

7

Pengelolaan aset tahun buku 2010 sampai dengan 2012 (semeter I)

Perum Perumnas

37

-

-

Rp20,17 miliar

8

Pengelolaan aset tetap dan properti terbengkalai tahun buku 2012

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

4

-

Rp34,57 miliar

Rp260 juta

9

Pengelolaan aset tetap dan properti terbengkalai tahun 2012

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

3

-

Rp111,50 miliar

-

10

Pengelolaan aset tetap dan properti terbengkalai tahun buku 2012

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

1

-

-

Rp740 juta

11

Pengelolaan biaya dan kegiatan investasi tahun anggaran 2011 dan semester 2012

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, dan anak perusahaan

4

Rp349 juta

Rp15,67 miliar

12

Pengelolaan dan pertanggungjawaban kegiatan dan biaya produksi tahun buku 2010, 2011, dan sampai triwulan 2012

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk

1

-

Rp5,30 miliar

-

13

Pengelolaan dana program kemitraan dan bina lingkungan

PT Pelabuhan Indonesia I sampai dengan IV

3

-

Rp98,30 miliar

-

14

Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan atas program kemitraan dan bina lingkungan tahun 2010 dan 2011, dan biaya-biaya terkait pengadaan vaksin flu burung sampai dengan tahun 2011

PT Biofarma (Persero)

1

-

Rp1,63 miliar

-

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait