Peralihan BPJS Kesehatan Tak Mudah
Berita

Peralihan BPJS Kesehatan Tak Mudah

Mulai dari data kepesertaan, perangkat pendukung sampai isu ketenagakerjaan.

ADY
Bacaan 2 Menit
Foto: Sgp
Foto: Sgp

Beberapa pemangku kepentingan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan seperti PT Askes, PT Jamsostek, Kementerian BUMN, Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) dan Kemenakertrans mengadakan konsolidasi. Dirut PT Askes, Fahmi Idris mengatakan konsolidasi itu digelar agar pemangku kepentingan mempunyai pemahaman yang seragam sesuai kewenangaannya masing-masing dalam mempersiapkan BPJS.

Bagi Fahmi, konsolidasi itu sangat penting, karena batas waktu beroperasinya BPJS Kesehatan sudah dekat yaitu 1 Januari 2014. Dalam pertemuan itu hal utama yang dibahas adalah pengalihan program Jaminan Pemeliharan Kesehatan (JPK) dari PT Jamsostek ke PT Askes yang nanti akan berubah menjadi BPJS Kesehatan.

Menurut Fahmi, proses peralihan itu tak dapat dikatakan mudah, karena banyak hal yng harus diperhatikan secara serius. Mulai dari data kepesertaan, perangkat pendukung sampai ketenagakerjaan. Untuk Ketenagakerjaan, Fahmi memandangnya sebagai bagian yang krusial untuk diperhatikan dalam peralihan ini. Pasalnya, kenyamanan dan kepastian pekerja sangat berpengaruh dalam pelaksanaan BPJS Kesehatan.

Oleh karenanya, dalam konsolidasi ini Kemenakertrans perlu diajak untuk memberikan pemahaman yang jelas kepada pemangku kepentingan tentang proses peralihan itu terkait dengan hak pekerja. "Kami masih berdiskusi membahas peralihan ini," kata Fahmi dalam jumpa pers di sela agenda konsolidasi BPJS di Jakarta, Kamis (7/3).

Fahmi menjelaskan, nantinya jumlah peserta BPJS Kesehatan ketika beroperasi sebanyak 121,4 juta orang. Jumlah itu berasal dari peserta Askes, program JPK Jamsostek, Jamkesda, Jamkesmas dan lainnya. Selain menjalankan program peralihan, PT Askes sudah bekerjasama dengan beberapa daerah untuk uji coba pelaksanaan BPJS Kesehatan. Dengan begitu, diharapkan ketika beroperasi, BPJS Kesehatan dapat memberi pelayanan terbaik dan minim kendala.

Untuk pekerja di BPJS Kesehatan nanti, Fahmi menyebut akan diisi oleh pekerja di PT Askes. Walau begitu, tak menutup kemungkinan untuk merekrut pekerja baru. Pasalnya, peserta BPJS Kesehatan lebih banyak ketimbang peserta PT Askes saat ini. Bahkan, jika diperkenankan, Fahmi berharap ada pekerja dari PT Jamsostek yang dialihkan ke PT Askes.

Pada kesempatan yang sama Sekretaris Menteri BUMN, Wahyu Hidayat, mengatakan kepentingan Kementerian BUMN dalam memantau peralihan itu dalam hal penutupan neraca akuntansi. Penutupan neraca akuntansi sangat penting dan diharapkan sewaktu pembukaan neraca akuntansi baru di BPJS Kesehatan dapat berjalan lancar.

Tags:

Berita Terkait