Setelah menggelar rapat pleno, KY akhirnya hanya meloloskan 12 nama calon hakim agung (CHA). Mereka dinyatakan lulus seleksi wawancara sebagai seleksi tahap akhir di KY. Dari nama-nama yang diloloskan,11 nama adalah hakim karier, sedangkan satu sisanya dari kalangan nonkarier.
“Dari 19 nama yang kita wawancarai kemarin, setelah kami rapat pleno tadi siang diperoleh 12 nama CHA yang besok Rabu (5/12) akan kita serahkan ke DPR, sekitar pukul 11.30 WIB,” kata Ketua KY Eman Suparman di Gedung KY, Jakarta,Selasa (4/12).
Menurut Eman, 12 nama yang akan diserahkan ke DPR ini sudah sesuai dengan surat permintaan MA tertanggal 16 Mei 2012. Melalui surat, MA meminta KY menggelar proses seleksi untuk mendapatkan hakim agung baru menggantikan empat hakim agung yang memasuki masa pensiun. Empat hakim agung lama itu antara lain Mansur Kartayasa, Achmad Sukardja, Prof Rehngena Purba, dan Djoko Sarwoko.
“Rinciannya, dua hakim agung kamar pidana, satu hakim agung kamar perdata, dan satu hakim agung kamar tata usaha negara,” kata Eman.
KY mengaku masih ‘berutang’ 1 nama CHA pada seleksi CHA periode sebelumnya. “Seharusnya seleksi kali ini KY memperoleh 15 nama, tetapi kami hanya menjaring 12 nama, sehingga utang satu nama seleksi periode sebelumnya belum terbayar pada seleksi kali ini,” akunya.
KY sendiri sudah berkomitmen untuk tidak memaksakan kuota 15 calon yang harus diloloskan sesuai amanat UU KY. “Jika dipaksakan, KY khawatir, DPR akan memilih tiga calon yang sebenarnya menurut KY masuk kualitas kategori c, sekedar memenuhi kuota. Makanya, kita hanya meloloskan 12 calon karena tidak ada lagi calon yang memenuhi syarat integritas, jujur, dan pintar,” kata Eman.
Eman berharap dari 12 nama calon yang diloloskan tidak ada yang seperti Achmad Yamanie. “Tetapi, kalau nantinya ada seperti Yamanie, jangan salahkan KY juga karena KY juga manusia karena kami sudah maksimal.”