SNI Tingkatkan Efisiensi Industri
Aktual

SNI Tingkatkan Efisiensi Industri

ANT
Bacaan 2 Menit
SNI Tingkatkan Efisiensi Industri
Hukumonline

Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya mengatakan Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai instrumen penting dalam meningkatkan efisiensi di industri.

"Penerapan SNI memungkinkan terjadinya efisiensi produksi nasional yang pada akhirnya menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi," kata Bambang Prasetya dalam sambutan "Seminar Nasional Standardisasi" dalam rangka Peringatan Bulan Mutu Nasional dan Hari Standar Dunia di Jakarta, Senin (12/11).

Menurut Bambang, efisiensi merujuk pada kemampuan industri dalam mencapai tujuan organisasi melalui proses produksi yang optimal. Misalnya dengan mereduksi limbah, biaya atau hal-hal yang mubazir sehingga dapat dihasilkan suatu produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

"Berdaya saing tidak hanya mampu menembus pasar ekspor, di dalam negeri akan menjadi penyaring atas produk impor yang harganya rendah tapi tak terjamin kualitasnya," ujar dia.

Untuk mencapai Indonesia menjadi negara maju dan termasuk sepuluh negara besar di dunia pada 2025, Indonesia harus mempercepat transformasi ekonomi. Kemudian mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur, berdasarkan pendekatan pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi.

"Yakni melalui pengembangan potensi ekonomi di enam koridor ekonomi, peningkatan koneksitas antar wilayah dan penguatan kemampuan SDM dan Iptek Nasional," ujar dia.

Sehingga, kata dia, tercipta industri yang berorientasi pada peningkatan daya saing dengan menaikkan nilai tambah produk.

Menurut dia, Hingga April 2012 BSN telah menetapkan SNI sebanyak 7.261 buah. Adapun kesiapan Lembaga Penilaian Kesesuaian dalam mendukung penerapan SNI, terutama lembaga sertifikasi produk (LSPro) yang diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), sebanyak 33 LSPro.

"LSPro tersebut telah memberikan sertifikat sebanyak 6453 sertifikat kepada 1564 perusahaan. Jenis produk yang telah disertifikasi meliputi sekitar 200 SNI," ujar dia.

Tags: