Setelah hampir 20 tahun berkecimpung di dunia asuransi, PT Asuransi Prisma Indonesia harus gulung tikar. Sejak 2006, perusahaan yang didirikan 1991 itu memang tak mampu lagi menyokong modal. Kondisi itu membuat Menteri Keuangan mencabut izin usaha Asuransi Prisma. Situasi perusahaan asuransi itu pun semakin runyam.
Lantaran terus diterpa ‘bencana’, Asuransi Prisma memutuskan memailitkan diri sendiri. Permohonan pailit itu diajukan ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Kini, persidangan perkara No. 01/Pailit/2010/PN.NIAGA.JKT.PST yang dipimpin hakim Sugeng Riyono itu tengah memasuki tahap pembuktian.
Permohonan pailit terhadap perusahaan asuransi sebenarnya harus diajukan oleh Menteri Keuangan sendiri. Namun lantaran izin usaha telah dicabut, Asuransi Prisma yakin bisa mengajukan permohonan pailit sendiri.
Pemicu lainnya adalah jumlah utang perusahaan diperkirakan lebih besar dibanding aset Asuransi Prisma. Total utang perusahaan per 4 Desember 2009 berjumlah Rp11,566 miliar, sedangkan aset Asuransi Prisma diperkirakan senilai Rp1,641 miliar.
Dalil itu mengacu dari Pasal 149 ayat (2) UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal itu menentukan dalam hal likuidator memperkirakan bahwa utang Perseroan lebih besar daripada kekayaan Perseroan, likuidator wajib mengajukan permohonan pailit Perseroan, kecuali peraturan perundang-undangan menentukan lain, dan semua kreditor yang diketahui identitas dan alamatnya, menyetujui pemberesan dilakukan di luar kepailitan.
Daftar Kreditur Yang Disebutkan Dalam Permohonan PailitBerdasarkan catatan 2007/2008 | ||
1 | PT Dekal Indonesia | Rp305,152 juta |
2 | IBS RE Jakarta | Rp127,157 juta |
3 | IBS RE Singapore | Rp260,897 juta |
4 | Pana Harrison RE | Rp514,336 juta |
5 | PT Parolamas | Rp122,486 juta |
6 | PT Reasuransi Internasional Indonesia | Rp276,138 juta |
7 | Trinity RE | Rp215,055 juta |
8 | PT Tugu Re | Rp276,507 juta |
9 | PT Nasre | Rp162,965 juta |
10 | Korean Reins Company | Rp152,309 juta |
11 | Tugu Insurance Company | Rp222,340 juta |
12 | PT Indoturbine | Rp992,665 juta |
13 | PT Bukit Makmur Mandiri | Rp327,290 juta |
14 | PT Radita | Rp251,999 juta |
15 | PT Manunggal Bhakti Suci | Rp173,699 juta |