Zainudin Amali Akui Akil Minta Rp10 M
Berita

Zainudin Amali Akui Akil Minta Rp10 M

Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham disebut akan mengurus sengketa Pilkada Jawa Timur.

NOV
Bacaan 2 Menit
Zainudin Amali Akui Akil Minta Rp10 M
Hukumonline
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur Zainudin Amali mengaku pernah diminta Rp10 miliar oleh M Akil Mochtar untuk pengurusan sengketa Pilkada Jawa Timur di MK. Permintaan itu terungkap saat penuntut umum menunjukan transkrip percakapan Blackberry Messenger (BBM) antara Zainudin dan Akil di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin lalu (14/4).

Namun, Zainudin tidak menyiapkan uang Rp10 miliar yang diminta Akil, karena menganggap Akil bercanda untuk menakut-nakutinya. Walau begitu, Zainudin membalas BBM Akil dengan dengan menggunakan kata “positif”. “Saya hanya ingin bertemu Pak Akil dan mengetahui dimana lemahnya posisi Soekarwo,” katanya.

Ketika itu, KPU Provinsi Jawa Timur menetapkan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih periode 2013-2018. Namun, pada 18 September 2013, pasangan calon Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja mengajukan permohonan sengketa Pilkada Jawa Timur ke MK.

Kemudian, Akil selaku Ketua MK menerbitkan SK Nomor: 765/TAP.MK/2013 yang menetapkan panel hakim konstitusi untuk memeriksa permohonan keberatan tersebut, dengan susunan Akil sebagai Ketua Panel merangkap anggota, sedangkan Maria Farida Indrati dan Anwar Usman masing-masing sebagai anggota.

Sebelum permohonan Khofifah-Herman diajukan ke MK, Zainudin sempat menemui Akil di rumah dinasnya. Meski Soekarwo-Saifullah merupakan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang diusung Golkar, Zainudin membantah pertemuan tersebut untuk membicarakan sengketa Pilkada Jawa Timur di MK.

Zainudin menyatakan dirinya mengenal Akil sejak sama-sama menjadi anggota DPR dari Fraksi Golkar. Zainudin mendatangani Akil untuk berkonsultasi mengenai UU Migas yang sedang dibahas di Panja Perubahan UU Migas. Ia beralasan UU Migas telah berkali-kali diuji materi dan ada beberapa pasal yang dibatalkan MK.

“Jadi, saya tanya bagaimana cara membuat UU yang benar. Sebenarnya, dalam pertemuan itu, lebih banyak Pak Akil bicara tentang lukisan yang baru diberikan masyarakat dayak. Hampir sepanjang pembicaraan membahas lukisan dan konsultasi pembuatan UU. Terus saya bilang saya sudah ditugaskan di Jawa Timur,” ujarnya.

Di ujung pembicaraan, menurut Zainudin, Akil sempat bertanya mengenai Pilkada Jawa Timur. Zainudin hanya menjawab, kemungkinan akan ada yang mengajukan permohonan sengketa ke MK. Akil mengatakan, proporsional saja, kalau bukti-bukti lengkap, tidak usah khawatir. Majelis pasti akan melihat fakta-fakta persidangan.

Setelah itu, tidak ada pembicaraan apapun mengenai Pilkada Jawa Timur. Zainudin baru menghubungi Akil melalui BBM pada 1 Oktober 2013. Dalam percakapan BBM, Zainudin menanyakan kabar Akil. Namun, Akil menjawab, “Gimana konsolidasi Jatim? Gawat juga ya?”. Zainudin lalu menanyakan kapan bisa bertemu Akil.

akilmochtar@18 Nantilah skrg aja masih sidang jatim, kita batalin aja nih jatim!
ZA Hehehe…itu semua kewenangan yg Mulia, siap Bang. Sy menunggu petunjuk & arahan Abang, Tks
akilmochtar@18 Ini jatim yang urus Idrus Marham atw Zainudin?
ZA Katanya Abang lbh berkenan klau dr PG Pak Idrus, makanya sy ikut aja. Tapi, klau ada perintah lain, sy akan sampaikan ke pihak Jatim Bang. Terserah Abang aja bagaimana baiknya. Mhn arahan, tks
akilmochtar@18 Gak jelas itu semua, saya batalin aja lah jatim itu, pusing aja. Suruh mereka siap 10 m saja kl mau selamat. Masak hanya ditawari uang kecil, gak mau saya,,,
ZA Baik Bang, klau ada arahan begitu ke sy, siap sy infokan
akilmochtar@18 Segera, dalam 1,2 hari ini saya putus!
ZA Makanya kan sy minta waktu & arahan dr Abang itu maksudnya
akilmochtar@18 Tipu2 aja itu sekjen kalian itu
ZA Jd urusannya dg sy ya Bang?
akilmochtar@18 Ya cepatlah, pusing saya menghadapi sekjen mu itu, kita dikibulin melulu aja. Katanya yang biayai Nov sama Nirwan B? menurut sekjenmu, krn ada kepentingan bisnis di sana. Jd sama aku kecil2 aja, wah, gak saya. Saya bilang besok atw lusa, saya batalin tuh hasil pilkada jatim. Emangnya aku anggota fpg?
ZA Td siang sy ketemu Idrus & Nov di FPG. Kata IM nanti dia yg berusan ke Abang mlm ini, makanya sy diam aja. Sy fikir Abang lbh percaya IM drpd sy. Makanya sy gak gerak lg
akilmochtar@18 Saya gk pernah hubungan sama dia selama ini urusan jatim, baru ujug2 datang. Makanya saya tanya siapa yang urus jatim ini kepada Zainudin,
ZA Iya Bang, berarti mereka (IM & Nov) yg minta Tim Jatim spy IM yg urus
akilmochtar@18 Saya heran kok tiba2 dia datang urusan jatim
ZA Baik Bang, bsk akan sy komunikasikan dg Tim Jatim, tks.
ZA Alhamdulillah positif, kpn bisa komunikasi darat? Mohon arahan
akilmochtar@18 Kapan ada waktu? Secepatnya
ZA Nanti malam sy ke Wican?
akilmochtar@18 Eksekusi langsung. Oke tunggu kontak dari saya.
Sumber : Transkrip di Persidangan

Usai mendapat kabar dari Akil, Zainudin menemui Sekjen DPP Golkar Idrus Marham di ruang fraksi. Zainudin mengungkapkan, di ruangan itu ada Setya Novanto yang sedang menggelar rapat. “Saya cuma sampaikan ini Pilkada Jawa Timur lagi jalan. Idrus bilang tidak usah diurus. Pak Setya Novanto bilang, sudah diam saja,” tuturnya.

Maka dari itu, Zainudin tidak lagi mengurus sengketa Pilkada Jawa Timur, karena mengira ada pihak lain yang akan mengurus. Kemudian, saat di kantor perwakilan pasangan Soekarwo-Saifullah, Zainudin bertemu Soekarwo. Zainudin menyampaikan kepada Soekarwo bahwa sidang Pilkada Jawa Timur dalam kondisi “gawat”.

Zainudin menjelaskan, Soekarwo sudah merasa yakin posisinya dan akan memenangkan sengketa Pilkada Jawa Timur di MK. Meski demikian, Zainudin tetap berencana menemui Akil, meski tanpa membawa uang. Zainudin cuma ingin tahu dimana letak kelemahan posisi Soekarwo. Ia berpikir, paling-paling akan dimarahi Akil jika tidak membawa uang.

Alhasil, Zainudin tidak jadi bertemu Akil. Zainudin mengaku pada tanggal 2 Oktober 2013 malam sedang olahraga di Senayan. Malam itu pula muncul pemberitaan petugas KPK menangkap Akil. Beberapa waktu kemudian, MK mengumumkan menolak permohonan sengketa Pilkada Kofifah-Herman dan memenangkan Soekarwo.

Akil yang diberi kesempatan untuk bertanya kepada Zainudin mengklarifikasi beberapa hal. Akil menyatakan jika permintaan uang tersebut hanya bercanda. Terlebih lagi, Akil bersikukuh, ketika itu, majelis panel memenangkan Kofifah, bukan Soekarwo. Untuk itu, tidak ada alasan untuk meminta uang kepada pihak Soekarwo.
Tags:

Berita Terkait