Wapres Optimis Subsidi Tetap BBM Bisa Terealisasikan
Berita

Wapres Optimis Subsidi Tetap BBM Bisa Terealisasikan

Besaran subsidi tetap akan dibicarakan terlebih dahulu antara pemerintah dengan DPR.

FAT
Bacaan 2 Menit
Wapres Jusuf Kalla. Foto: RES
Wapres Jusuf Kalla. Foto: RES
Wakil Presiden M Jusuf Kalla optimis tahun depan mekanisme pemberian subsidi tetap terhadap harga bahan bakar minyak (BBM) bisa diterapkan. Namun, sebelum diberlakukan subsidi tetap, sebelumnya pemerintah harus berdiskusi panjang dengan seluruh stakeholder termasuk dengan DPR.

“Nanti tahun depan kita akan perhitungkan itu subsidi tetap. Kita tentukan saja apakah Rp1000 atau Rp2000,” kata Kalla usai menghadiri Risk And Governance Summit 2014 di Jakarta, Selasa (18/11).

Terkait kenaikan harga BBM subsidi sebesar Rp2000, Kalla menilai masih dalam tahap wajar. Menurutnya, kenaikan harga merupakan keharusan meski harga minyak dunia turun. Hal ini dikarenakan nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan pelemahan.

Setelah pemerintah menghitung, maka besaran kenaikan harga Rp2000 tersebut adalah angka yang masuk akal. “Pertama kita tahu semuanya bahwa harga minyak dunia sudah turun beberapa angka, tapi rupiahnya yang melemahnya. Jadi kita hitung Rp2000 itu jumlah yang masih bisa dibeli oleh masyarakat,” kata Kalla.

Ia tak menampik, tindakan menaikkan harga BBM ini tak lepas dari berbagai risiko. Salah satunya adalah meningkatnya angka inflasi. Meski begitu, Kalla yakin, gejolak angka inflasi ini hanya bersifat sementara. Terlebih lagi pada sektor konsumsi masyarakat.

“Sektor konsumsi akan terpengaruh sedikit, paling lama tiga bulan. Setelah itu akan terjadi ekonomi baru,” tutur Kalla.

Ia berharap masyarakat tak perlu panik dengan kenaikan harga BBM ini. Menurutnya, pengurangan angka subsidi BBM bukan dihilangkan, melainkan dipindah ke sektor yang lebih produktif, seperti, pembangunan infrastruktur pembuatan jalan, rumah sakit, pendidikan hingga pengairan.

“Ini bukan menaikkan BBM tapi memindahkan subsidi rekonstruktif ke produktif akibat kebijakan itu naik BBM. Naik BBM hanya akibat saja, supaya anda punya jalan lebih baik, rumah sakit lebih baik,” kata Kalla.

Bukan hanya itu, lanjut Kalla, penghematan di kementerian-kementerian juga akan diberlakukan oleh pemerintah. Misalnya, dilarang untuk membangun kantor baru bagi kementerian. Biaya perjalanan dikurangi hingga akan ada moratorium penerimaan pegawai negeri sipil.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan, dampak kenaikan harga subsidi BBM terhadap industri jasa keuangan tak terlalu besar. Tekanan terhadap inflasi dari kenaikan ini juga hanya bersifat sementara. Menurutnya, kenaikan harga BBM ini sudah diantisipasi lama oleh pelaku bisnis.

“Tekanan terhadap inflasi, tetapi itu juga temporary, dia akan turun lagi di bulan ketiga. Mudah-mudahan sesudah itu kita punya pondasi yang lebih kuat untuk menata kembali daya saing kita,” kata Muliaman.

Menurut Muliaman, naik tidaknya harga BBM tak akan berpengaruh besar terhadap kenaikan angka Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah. Ia mengatakan, jika pertumbuhan kredit di industri keuangan meningkat, maka angka NPL juga akan turut menurun.

“Tidak ada masalah (kenaikan harga BBM terhadap NPL). Kita sudah lakukan stress test beberapa skenario. Dari industri keuangan kuat, tapi bisa saja vulnerable itu bisa datang satu persatu perusahaan, makanya fokus sekarang kepada individu perusahaan, kalau secara nasional saya kira sistem keuangan kita itu solid,” tutup Muliaman.
Tags:

Berita Terkait