Wakil Ketua DPR Bersedih, Menko Polhukam: Anas Kualat
Penahanan Anas

Wakil Ketua DPR Bersedih, Menko Polhukam: Anas Kualat

Dari dulu sering menyebut-nyebut nama SBY

ANT/RED
Bacaan 2 Menit
Wakil Ketua DPR Bersedih, Menko Polhukam: Anas Kualat
Hukumonline
Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso mengaku sedih dan prihatin karena mantan Ketua Umum DPP Demokrat Anas Urbaningrum ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus korupsi.

"Tentu saja sebagai kolega sekaligus sahabat, saya sedih sekaligus prihatin terhadap Anas Urbaningrum," ujarnya kepada wartawan di sela tasyukuran reuni akbar SMP Negeri 25 Surabaya, Sabtu (11/1).

Politikus Partai Golkar tersebut juga mengaku belum ada rencana menjenguk Anas dalam waktu dekat ini. Namun, tidak menutup kemungkinan dalam beberapa waktu ke depan dirinya akan menjenguk. "Dahulu saat Anas baru saja ditetapkan sebagai tersangka dan mundur dari partainya, saya sebagai sahabat datang ke rumahnya di kawasan Duren Sawit untuk memberikan dukungan moril," ujarnya.

Terhadap kasus yang sedang dihadapi Anas Urbaningrum, Priyo mengaku tidak bisa memberikan saran apa-apa. Namun, dia menilai langkah kooperatif Anas dalam menjalani proses hukumnya sangat positif dan sudah benar. "Tinggal nanti di pengadilan akan dibuktikan. Itulah yang menjadi hal terpenting. Kita semua juga yakin KPK bekerja profesional, adil, dan tetap dalam koridor," tambahnya.

Priyo itu mengatakan bahwa kasus hukum bisa menimpa siapa saja dan dari golongan mana saja.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, KPK menahan tersangka kasus dugaan korupsi penerimaan hadiah terkait dengan pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah di Hambalang dan proyek-proyek lain, Anas Urbaningrum, Jumat (10/1).

Usai menjalani pemeriksaan selama lima jam, Anas keluar Gedung KPK mengenakan jaket tahanan saat keluar tanpa didampingi kuasa hukum selama sekitar lima jam. Ia akan menjalani masa tahanan di Rutan Jakarta Timur Kelas 1 Cabang KPK untuk 20 hari pertama.

Anas juga menyatakan terima kasih kepada ketua KPK, penyidik dari lembaga KPK yang telah melakukan pemeriksaan, dan juga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Anas bahkan menuturkan penahanan ini semoga bisa menjadi kado bagi Presiden SBY.

Kualat
Sementara itu, Menko Polhukam Djoko Suyanto menyesalkan sikap mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum yang menyebut-nyebut nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika akan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (10/1) malam.

“Dari dulu Anas selalu menyebut nama Pak SBY,” kata Djoko di Jakarta, Jumat (10/1) sebagaimana dikutip dari situs resmi sekretariat kabinet.

Pernyataan Djoko ini untuk menanggapi pernyataan Anas Urbaningrum yang sempat menyampaikan terima kasih kepada Presiden SBY atas penahanannya, dan mengatakan penahananya sebagai hadiah Tahun Baru 2014.

Djoko Suyanto menangkap adanya sinyal kurang baik dari pernyataan Anas itu yang ditujukan kepada keluarga Presiden SBY. “Kan, dari dulu Anas selalu begitu. Saya selalu bilang kepada Pak SBY agar bersabar, nanti akan kualat dia. Dan, terbukti sekarang,” ujarnya.

Ia mengajak semua pihak, agar tidak mempolitisir kasus yang dihadapi Anas Urbaningrum. Ia meyakini KPK tidak main-main dalam melakukan proses hukum kepada seseorang. “KPK dalam menentukan seseorang untuk ditahan, pasti sudah melalui proses penyelidikan yang sangat serius dan tidak main-main,” tegas Djoko.

Djoko membandingkan dengan para tersangka lain, baik dari partai yang sama dengan Anas maupun dari partai lain, yang tidak pernah membawa-bawa politik dalam proses hukum.
Tags:

Berita Terkait