​​​​​​​Wajah Pemeringkatan Konsultan Hukum dan Notaris di Sektor Pasar Modal
Capital Market Rankings 2020

​​​​​​​Wajah Pemeringkatan Konsultan Hukum dan Notaris di Sektor Pasar Modal

​​​​​​​Khusus transaksi IPO pada tahun 2020 dan beragam aksi transaksi yang melibatkan konsultan hukum pasar modal Indonesia di Singapore Exchange.

Tim Hukumonline
Bacaan 3 Menit
Hukumonline
Hukumonline

Tahun ini merupakan tahun ketiga Hukumonline menyelenggarakan Riset Peringkat Transaksi Pasar Modal 2020. Pada tahun ini, bukan hanya transaksi saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dipotret Hukumonline sepanjang tahun 2020. Tapi juga, keterlibatan para konsultan hukum pada transaksi obligasi baik di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Singapura atau Singapore Stock Exchange (SGX).

Tentu, keterlibatan para profesi penunjang pasar modal khususnya dari sektor hukum di Singapore Stock Exchange merupakan kebanggaan tersendiri bagi profesi hukum Indonesia. Keterlibatan para konsultan hukum ini terkait dengan varian aksi korporasi yang sepanjang tahun 2020 dilakukan untuk mendukung perusahaan nasional hingga multinasional.

Seperti survei dua tahun sebelumnya, pemeringkatan yang dilakukan Hukumonline ini berdasarkan riset yang menggunakan sumber data sekunder. Pengumpulan data pada riset ini dilakukan melalui pemeriksaan dokumen berupa prospektus yang diperoleh dan tersedia di website Bursa Efek Indonesia serta Singapore Stock Exchange.

Namun pada kenyataannya, tak seluruh prospektus transaksi obligasi di Bursa Efek Indonesia tahun 2020 diperoleh Hukumonline sehingga terdapat data-data transaksi obligasi yang tak masuk dalam pemeringkatan. Padahal, Hukumonline telah mencari data-data tersebut dengan berbagai cara, mulai dari menghubungi BEI, TICMI, PHEI, meriset melalui pemberitaan hingga menghubungi perusahaan terkait yang melakukan IPO. Tetap saja, data yang dicari tak bisa diperoleh. Alhasil, pemeringkatan transaksi obligasi di BEI dilakukan terhadap data-data yang diperoleh secara lengkap oleh Hukumonline.

Untuk transaksi IPO pada tahun 2020 totalnya berjumlah 51 transaksi dengan melibatkan 32 kantor hukum. Jumlah transaksi IPO tahun ini sedikit menurun jika dibandingkan dengan jumlah transaksi IPO tahun 2019. Pada tahun 2019, jumlah transaksi IPO mencapai 55 transaksi, atau transaksi IPO tahun 2020 turun sebesar 7,3% jika dibandingkan tahun 2019.

Dari total 32 kantor hukum yang menangani transaksi IPO tahun 2020, 18 kantor hukum di antaranya adalah kantor hukum yang menangani transaksi IPO tahun 2019. Sedangkan jumlah tiga besar penanganan transaksi IPO tahun 2020 berubah jika dibandingkan tahun sebelumnya namun masih kantor hukum yang memperoleh peringkat tiga besar di tahun 2019.

Sedangkan pada profesi notaris, total sebanyak 19 notaris yang turut menangani transaksi IPO tahun 2020. Sebanyak 52,63% atau 10 dari 19 notaris menangani transaksi IPO lebih dari satu kali. Dari 19 notaris tersebut, sebanyak 12 notaris yang menangani transaksi IPO dua tahun berturut-turut, yakni tahun 2019 dan 2020.

Bukan hanya memotret pemeringkatan jumlah transaksi IPO, dalam riset ini juga dipotret jumlah emisi terbesar yang ditangani para konsultan hukum dan notaris di pasar modal. Angka fee yang diperoleh kedua profesi penunjang pasar modal sektor hukum tersebut turut terlihat dari hasil riset yang dilakukan Hukumonline.

Begitu juga untuk transaksi bond di BEI, terdapat 98 data dari 105 atau sebesar 93% dari total keseluruhan data obligasi/sukuk tahun 2020 di IDX. Sehingga, terdapat sisa data yang tidak terpotret adalah 7%. Total nilai obligasi dari 98 transaksi adalah sebesar Rp82.383.160.000.000, dengan total 28 kantor hukum. Dari ke 28 kantor hukum tersebut, 11 di antaranya atau 39,3% juga menangani transaksi IPO tahun 2020.

Pada survei transaksi bond di SGX ini dipotret pemeringkatan kantor hukum dengan kategori kantor hukum Indonesia untuk Underwriters dan kantor hukum Indonesia untuk Issuers. Untuk diketahui, obligasi di SGX terdiri dari 9 transaksi jenis high yield dengan total nilai obligasi USD3.195.000.000 dan 23 transaksi jenis investment grade dengan total nilai obligasi USD19.376.500.000.

Terdapat 13 law Firm pada transaksi obligasi di SGX. Jika dirinci maka tercatat 6 kantor hukum untuk Underwriters dan 5 kantor hukum untuk Issuers pada jenis obligasi high yield. Sedangkan untuk jenis obligasi investment Grade tercatat 5 kantor hukum untuk Underwriters dan 7 kantor hukum untuk Issuers. 

Hukumonline sadar bahwa riset ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, Hukumonline terbuka atas saran maupun kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan laporan hasil riset di masa-masa mendatang. Selamat bagi para konsultan hukum pasar modal dan notaris yang turut membantu transaksi IPO di BEI maupun aksi transaksi obligasi di BEI maupun Bursa Efek Singapura pada tahun 2020. Selamat membaca bagi Anda!

Peringkat yang akan ditampilkan dalam pemberitaan belum seluruhnya. Laporan lengkap ini tersedia dalam bentuk soft copy dan dapat diakses gratis oleh pelanggan Hukumonline, silakan hubungi [email protected].

Tags:

Berita Terkait