Usung Agenda Perlindungan Buruh Migran, Kaum Buruh Peringati May Day
Berita

Usung Agenda Perlindungan Buruh Migran, Kaum Buruh Peringati May Day

Pembebasan lima TKW Indonesia yang terancam hukuman mati di Singapura akan menjadi salah satu tuntutan kaum buruh dalam aksinya memperingati Hari Buruh Internasional pada 1 Mei ini.

Mys
Bacaan 2 Menit

"Kita tidak dapat memandang masalah ini sebagai masalah yang berdiri sendiri. Kita harus melihatnya dalam kerangka pemikiran yang lebih besar, yaitu perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) secara keseluruhan," tegas Ketua DPR saat menyampaikan pidato pembukaan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2003-2004 di gedung DPR (19/04).

Agenda rutin 

Berdasarkan informasi yang diperoleh hukumonline, dalam peringatan May Day ini kalangan buruh juga akan menyerukan mogok nasional. Dalam pernyataan sikapnya di Jakarta Senin lalu, Barisan Oposisi Bersatu (BOB), kumpulan sejumlah organisasi, terang-terangan mengusung agenda mogok tersebut.

Kami menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan mogok nasional dan turun ke jalan pada 1 Mei 2004 dengan membawa tuntutan kesejahteraan, ujar Dita Indah Sari, Koordinator BOB, dalam pernyataan sikapnya.

Isu kesejahteraan yang dimaksud antara lain pendidikan gratis bagi rakyat, menyediakan lapangan kerja, menaikkan upah buruh, menyetop praktek buruh kontrak dan PHK massal, serta menyetop penggusuran. Toh, isu semacam ini memang selalu rutin diagendakan kaum buruh setiap memperingati Hari Buruh Internasional.

May Day juga akan diperingati di berbagai belahan di dunia. Salah satu yang menarik adalah agenda kaum buruh di dua negara Korea. Sebagaimana dilaporkan The Korean Times, acara May Day di dua negara seteru itu akan diperingati dengan kedatangan sekitar 300 orang anggota serikat buruh Korea Selatan ke Pyongyang Korea Utara. Kunjungan itu antara lain menunjukkan bahwa kalangan buruh pun bisa memprakarsai persaudaraan dan penyatuan, meski kedua negara berseteru secara ideologi.

Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Apakah kalangan buruh bisa bersatu mendesak Pemerintah untuk memperhatikan nasib buruh migran yang sungguh memprihatinkan?

Tags: