Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (FH UPH) kembali menggelar kompetisi peradilan semu atau mootcourt untuk siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Tahun ini adalah penyelenggaraan ketujuh, dan tema yang dipilih kali ini adalah Genocide (pembunuhan massal yang sistemik).
Sabrina Wirawendra Kusumorpojo, salah seorang panitia acara ini, mengatakan acara ini adalah acara rutin tahunan yang diselenggarakan oleh para mahasiswa FH UPH yang tergabung dalam komunitas mahasiswa peradilan semu hukum internasional. “Penyelenggaranya mahasiswa,” ujarnya kepada hukumonline, Senin (19/8).
Lebih lanjut, Sabrina menjelaskan tujuan kompetisi ini secara umum adalah mengenalkan hukum yang berkaitan dengan hak asasi manusia (HAM) kepada siswa/siswi SMA. Isu yang diangkat setiap tahun hampir sama, yakni Hukum Internasional atau secara khusus Hukum Humaniter Internasional.
“Dalam International Humanitarian Law, isu-isu yang sering terjadi adalah pelanggaran hak asasi manusia. Kami ingin meningkatkan kesadaran mereka mengenai pelanggaran-pelanggaran HAM tersebut,” ujarnya.
Sabrina menambahkan tema khusus yang diangkat tahun ini adalah menyangkut Genocide (pembunuhan massal secara sistemik). Faktanya, komunitas internasional menganggap genocide sebagai sebuah kejahatan yang paling jahat. Kasus-kasus yang disajikan adalah seputar relokasi paksa (forcible displacement) dan diskriminasi ras.
“Ini berkaitan dengan masalah-masalah yang sedang terjadi saat ini seperti racial conflicts dan civil wars. Kami menginginkan siswa SMA untuk setidaknya sadar akan arti dari isu-isu ini dan mencoba menghasilkan argumen-argumen yang menganalisa isu-isu tersebut,” jelasnya.
Juara dari Tahun ke Tahun
No. | Pemenang | Tahun |
1. | SMA Kristen 5 BPK Penabur | 2007 |
2. | SMA Kristen 5 BPK Penabur | 2008 |
3. | Sekolah Pelita Harapan – Karawaci | 2009 |
4. | Morning Star Academy | 2010 |
5. | Sekolah Pelita Harapan – Lippo Village | 2011 |
6. | Sekolah Pelita Harapan – Lippo Village | 2012 |