Keberadaan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah (FH UM) Palembang sebagai perguruan tinggi di Sumatera Selatan memiliki catatan sejarah panjang. Kampus ini telah berdiri sejak 1963 dengan nama Fakultas Hukum dan Filsafat Kemuhammadiyahan (FHFM). Selanjutnya seiring berdirinya Universitas Muhammadiyah Palembang pada 1984, berdirilah FH UM Palembang setelah mengalami berbagai bentuk perubahan.
Dekan FH UM Palembang, Abdul Hamid Usman menyampaikan komitmennya untuk mengembangkan kampus ini menjadi fakultas hukum terbaik di Indonesia. Terdapat berbagai strategi FH UM Palembang untuk mencapai target tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan menyiapkan tenaga pengajar profesional berpendidikan S2 dan S3 serta berpengalaman sebagai praktisi hukum yang mendukung penuh kegiatan akademik mahasiswa di tingkat nasional.
“Kami menyiapkan tenaga-tenaga pendidik, pembina, pembimbing profesional dengan tingkat pendidikan S3 dan S2 yang memiliki banyak pengalaman. Kami juga mengundang praktisi-praktisi hukum, sehingga mahasiswa selain menerima teori juga mendapatkan pengalaman-pengalaman praktik,” ungkap Hamid saat berbincang dengan Hukumonline pada Juni lalu.
Selengkapnya, simak video di bawah ini!
Baca Juga:
- Strategi FH Universitas Muhammadiyah Palembang Cetak Lulusan Berdaya Saing Tinggi
- Pertama di Sumsel! FH Universitas Muhammadiyah Palembang Resmikan Hukumonline Corner
Dia menjelaskan FH UM Palembang berhasil mencetak alumni yang mampu berkiprah di tingkat nasional di berbagai bidang seperti di institusi TNI, lembaga penegak hukum, pejabat tinggi, politisi, hingga advokat.
“Terbukti dari alumni FH UMP aktif berkarier di pemerintahan dan swasta. Ada juga menjadi Jenderal TNI, penyidik di kepolisian. Sebagai aparat penegak hukum ada yang berkarier sebagai jaksa, hakim hingga karier puncak. Ada juga yang menjadi pejabat, kepala daerah, anggota DPR/DPRD,” tutur Hamid.
Salah satu keunggulan yang dimiliki FH UM Palembang ini yaitu kekuatan jaringan yang luas. Hal ini lantaran FH UM Palembang tergabung dalam jaringan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) seluruh Indonesia. Hamid menjelaskan kekuatan jaringan ini dimanfaatkan betul agar ada sinergi dalam pengembangan dunia akademik.