Universitas Syiah Kuala Sabet Gelar Juara Debat Konstitusi MPR
Pojok MPR-RI

Universitas Syiah Kuala Sabet Gelar Juara Debat Konstitusi MPR

Penguasaan materi dari masing-masing peserta dinilai cukup menguasai.

RED
Bacaan 2 Menit

 

Hal yang sama juga dipaparkan Bambang Sadono. Dirinya menilai penguasaan materi peserta bagus sekali. Sebab mereka sudah melakukan seleksi yang panjang maka Bambang menyebut menghasilkan peserta yang luar biasa dalam penguasaan materi dan pengungkapan referensi-referensinya. Meski demikian yang menjadi masalah adalah soal kedewasaan ketika mereka mengemukakakn pendapat.  Bagi Bambang acara itu disebut sebagai salah satu bentuk sosialisasi dan menyerap aspirasi dari kalangan mahasiswa. “Jadi dua tujuan tercapai semua”, tegasnya.

 

Meski kampusnya tak berhasil mencapai hasil maksimal, Tenri Wulanari. Mahasiswi Universitas Khairun Ternate, Maluku Utara, tetap semangat. Dikatakan, Debat Konstitusi merupakan suatu ajang intelektual bagi mahasiswa di mana MPR memberi kesempatan yang sama kepada seluruh mahasiswa di Indonesia. Menurutnya  tim tidak hanya belajar, namun juga berdoa dalam rangka mengikuti lomba.

 

Diakui ia belajar materi sesuai dengan mosi yang dibahas. Sebagai provinsi di wilayah Indonesia bagian timur terkadang diakui fasilitas penunjang menjadi kendala. Meski demikian Tenri tidak menyerah mengatasi kekurangan itu. Disebut dirinya dan yang lain memiliki buku koleksi pribadi. Dia berharap kepada semua, bahwa selepas Debat Konstitusi, ilmu yang ada diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Tags:

Berita Terkait