Ulah dr. Bimanesh: Buat Surat Pengantar Sendiri, Berpura-pura Infus Novanto Hingga Matikan Handphone
Berita

Ulah dr. Bimanesh: Buat Surat Pengantar Sendiri, Berpura-pura Infus Novanto Hingga Matikan Handphone

Penuntut umum uraikan perbuatan dr. Bimanesh yang diduga manipulasi penyakit Novanto.

Aji Prasetyo
Bacaan 2 Menit

 

Namun dr. Alia tetap menghubungi dr. Hafil selaku direktur rumah sakit dan hasilnya tetap meminta Novanto untuk masuk sesuai prosedur dengan menjalani perawatan terlebih dahulu di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Selain itu dr. Alia menyampaikan kepada dr. Michael Chia Cahaya yang saat itu bertugas sebagai dokter jaga di IGD bahwa akan masuk pasien Bimanesh yang bernama Setya Novanto dengan diagnosa penyakit hipertensi berat.

 

Buat surat pengantar sendiri

Pada sekitar pukul 17.30 WIB, Fredrich datang ke RS Medika menemui dr. Michael di ruang IGD dan meminta dibuatkan surat pengantar rawat inap atas nama Setya Novanto dengan diagnosa kecelakaan mobil. Padahal saat itu Novanto sedang berada di Gedung DPR RI bersama ajudannya Reza Pahlevi dan Muhammad Hilman Mattauch (wartawan Metro TV).

 

Permintaan itu pun ditolak dr. Michael dengan alasan untuk mengeluarkan surat pengantar rawat inap dari IGD harus dilakukan pemeriksaan dahulu terhadap pasien. Fredrich lalu menemui dr. Alia untuk melakukan pengecekan kamar VIP 323 sekaligus memintanya agar alasan masuk rawat inap Novanto yang semula adalah diagnosa penyakit hipertensi diubah dengan diagnosa kecelakaan.

 

Pada sekitar pukul 18.30 WIB, Bimanesh datang ke RS Medika Permata Hijau menemui dr. Michael menanyakan keberadaan Novanto di ruang IGD. Namun ketika itu Novanto belum hadir dan ia juga menyatakan jika pengacara Novanto yaitu Fredrich meminta surat pengantar rawat inap dari IGD dengan keterangan kecelakaan mobil, namun ditolak olehnya karena belum melakukan pemeriksaan.

 

"Atas penolakan tersebut Terdakwa membuat surat pengantar rawat inap menggunakan form surat pasien baru IGD. Padahal dirinya bukan dokter jaga IGD. Pada surat pengantar rawat inap itu Terdakwa menuliskan diagnosis hipertensi, vertigo, dan diabetes melitus sekaligus membuat catatan harian dokter yang merupakan catatan hasil pemeriksaan awal terhadap pasien, padahal Terdakwa belum memeriksa Setya Novanto dan tidak pernah mendapatkan konfirmasi dari dokter yang menangani Setya Novanto," ujar Jaksa KPK lainnya Joko Hermawan.

 

Novanto sendiri baru tiba di RS Medika Permata Hijau sekitar Pukul 18.45 WIB, namun langsung menuju kamar VIP 323 tanpa adanya pemeriksaan di IGD. Langgengnya proses rawat inap Novanto menurut Jaksa karena ada surat pengantar yang dibuat Bimanesh, bukan dr. Michael selaku dokter jaga di IGD.

 

"Terdakwa memerintahkan Indri Astuti (perawat) agar surat pengantar rawat inap dari IGD yang telah dibuatnya dibuang dan diganti baru dengan surat pengantar dari Poli yang diisi oleh Terdakwa untuk pendaftaran pasien atas nama Setya Novanto di bagian administrasi rawat inap padahal sore itu bukan jadwal praktek Terdakwa," terang Jaksa Joko.

Tags:

Berita Terkait