Tutup Usia, Advokat Senior Mohamad Assegaf di Mata Kolega
Terbaru

Tutup Usia, Advokat Senior Mohamad Assegaf di Mata Kolega

Mohamad Assegaf dikenal sebagai advokat yang senang berbagi ilmu, jujur, dan selalu menjaga integritas.

Ady Thea DA
Bacaan 3 Menit
Advokat Mohammad Assegaf. Foto: Twitter@assegaf_mohamad
Advokat Mohammad Assegaf. Foto: Twitter@assegaf_mohamad

Kalangan dunia advokat berduka karena kehilangan advokat senior, Mohamad Assegaf. Pengacara yang pernah membela terdakwa mantan Presiden Soeharto, Pollycarpus, mantan Ketua KPK Antasari Azhar ini dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (22/6/2021) dalam usia menjelang 81 tahun.    

Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Telah berpulang ke rahmatullah Mohamad Assegaf, SH, pengacara. Semoga beliau menjadi ahli surga, Yaa Karim yaa Rabb,” demikian pesan singkat yang beredar di kalangan advokat yang dikirim dari pihak keluarga Mohammd Assegaf yang diterima Hukumonline, Selasa (22/6/2021). (Baca Juga: Marwah Advokat Kian Merosot, Ini Pesan Senior Bagi Generasi Advokat Zaman Now)

Co-Founder & Senior Partner AHP, Ahmad Fikri Assegaf, secara singkat mengatakan Mohamad Assegaf salah satu advokat senior yang menjadi panutannya. “Saya masuk ke fakultas hukum atas saran beliau melalui ayah saya yang merupakan sahabat baik beliau,” kata Ahmad Fikri Assegaf dalam pesan singkatnya.

Fikri mengenang Mohamad Assegaf sebagai orang yang sangat senang berbagi ilmu, jujur, dan selalu menjaga integritas. “Kita sungguh kehilangan salah satu Advokat terbaik bangsa ini,” imbuhnya.

Ketua Umum Peradi SAI, Luhut MP Pangaribuan, mengaku cukup dekat dan pernah kerja bersama Mohamad Assegaf. Bahkan sempat bernyanyi bersama dalam beberapa acara. “Dia suka menyanyi juga dan bagus suaranya,” kenangnya.

Luhut mengingat Mohamad Assegaf sebagai advokat yang merindukan adanya standar profesi advokat yang andal, bukan kekuasaan yang besar. Apalagi organisasi advokat yang dijadikan untuk memegahkan diri. “Karena itu, dia selalu banyak merujuk atau merindukan zaman Peradin dengan tokoh seperti Yap, Adnan Buyung, Harjono Tjitrosubono, dan sebagainya,” kata Luhut.

Mendengar kabar rekannya itu wafat, Luhut terkejut dan sedih. Dia melihat dalam beberapa tahun ini Mohamad Assegaf kurang aktif karena faktor kesehatan dan usia. “Selamat jalan senior Mohamad Assegaf yang sangat profesional dalam jabatannya sebagai advokat. May your soul rest in peace,” tutupnya.

Mengutip beberapa sumber, Mohamad Assegaf mempunyai hubungan yang baik dan sangat dekat dengan Advokat senior almarhum Adnan Buyung Nasution sejak 1971. Mohamad memanggil Buyung dengan sebutan “Abang,” dan ketika mengalami kesulitan Buyung kerap membantunya.

Mohamad Assegaf dikenal sebagai advokat yang kerap menangani kasus-kasus yang mendapat perhatian publik, misalnya kasus Rizieq Shihab di PN Jakarta Pusat tahun 2008 silam; pernah membela PKI, membela terdakwa Pollycarpus; hingga mantan Presiden Soeharto.

Bahkan, pada saat menjabat sebagai Anggota Dewan Pembina YLBHI, Mohamad Assegaf mendapat surat teguran dari LBH Jakarta yang kala itu diketuai Asfinawati. Asfin mengisahkan kala itu LBH Jakarta menjadi bagian dari Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM) yang saat di persidangan berhadapan dengan Mohamad Assegaf yang membela terdakwa Pollycarpus.  

Mengingat ada potensi conflict of interest, Asfin melayangkan surat kepada Mohamad Assegaf untuk mundur sebagai pembina YLBHI. Tapi, Asfin mengenang Mohammad Assegaf sebagai advokat yang berpengalaman dan berjiwa besar.

“Dia punya sisi yang luar biasa, berpengalaman, dan berjiwa besar,” kata Asfinawati ketika dihubungi, Selasa (22/6/2021).

Dikutip dari buku berjudul Inspiring Stories: 30 Kisah Para Tokoh Beken yang Menggugah karangan Ahmadun Yosi Herfanda dan Irwan Kelana, Mohamad Assegaf dilahirkan di Solo, 15 Juli 1940. Dia menjadi pengacara sejak 1970-an dan pernah berkarir menjadi pengacara publik di LBH Jakarta hingga menjadi Anggota Dewan Pembina YLBHI sebelum menjadi advokat profesional. 

Sebelumnya, ia pernah mengenyam pendidikan bantuan hukum di Jepang. Alumnus FH UGM pada 1969 ini pernah bernaung di organisasi advokat bernama Peradin dan Ikadin. Di Ikadin, Mohamad Assegaf pernah duduk sebagai salah satu ketua.       

Tags:

Berita Terkait