Bank Indonesia (BI) baru saja merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2014, yang menurun dari kuartal IV 2013. Deputi Komisioner Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mulya E Siregar mengatakan, turunnya pertumbuhan ekonomi berdampak kepada perbankan syariah.
“Karena selama ini perbankan syariah sangat dengan dengan sektor riil, begitu pertumbuhan ekonomi menurun, perbankan syariah juga akan menurun,” kata Mulya di Jakarta, Jumat (9/5).
Ia mengatakan, ketika terjadi penurunan pada pertumbuhan ekonomi, maka penyaluran kredit yang ada di perbankan syariah turut melambat. Hal ini tentu juga berdampak kepada pertumbuhan pembiayaan di perbankan syariah. Meski begitu, Mulya mengapresiasi keputusan BI yang tetap mempertahankan suku bunga acuannya (BI rate).
“Syukur BI rate tidak dinaikkan kemarin. Kalau dinaikkan, sekarang sekarang suku bunga meningkat punya impact negatif terhadap penghimpunan dana bank syariah,” tutupnya.
Sebelumnya, Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2014 melambat lantaran dipengaruhi ekspor riil. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi triwulan I 2014 tercatat sebesar 5,21 persen (year on year). Angka ini menurun dari pertumbuhan triwulan IV 2013 yang sebesar 5,27 persen (yoy) serta lebih rendah dari perkiraan BI sebelumnya.