Toyota Digugat Karena Airbag Tak Mengembang Saat Kecelakaan
Berita

Toyota Digugat Karena Airbag Tak Mengembang Saat Kecelakaan

Senilai Rp2,145 Miliar.

RED
Bacaan 2 Menit

Bambang menjelaskan berdasarkan brosur/pamflet penjualan mobil Toyota Fortuner, PT. Toyota Astra Motor menyatakan adanya kantung udara (airbag) sebagai salah satu perangkat safety (pengamanan) yang terdapat dalam mobil Toyota Fortuner. Bahkan, mengutip situs resmi toyota.astra.co.id, teknologi airbag yang dimiliki Toyota adalah Supplement Restraint System (SRS) Airbag dengan penjelasan sebagai berikut:

“SRS Airbag Bersama-sama dengan sabuk pengaman, meredam benturan yang diberikan kepada wajah dan kepala selama tabrakan. Saat sensor-sensor mendeteksi benturan depan atau samping, rakitan sensor airbag tengah mengapikan gas propellant untuk secara langsung mengembangkan airbag.”

Namun, lanjut Bambang, faktanya airbag Toyota Fortuner yang dikendarai Susilowati tidak mengembang dan kliennya itu justru terbentur pada bagian wajah dan mengalami sakit dan penderitaan pada bagian gigi. Pada tanggal 10 Maret 2014, Susilowati melakukan pemeriksaan gigi di Bintaro Dental Center dan diketahui terdapat luka pada gigi yang disebabkan oleh kecelakaan. Selanjutnya, berdasarkan hasil pemeriksaaan gigi di Dr. drg. Johan Arief Budiman, Sp.Ort diketahui adanya perubahan posisi gigi, sehingga harus dirawat untuk beberapa tahun ke depan.

Selain itu, Susilowati kerap mengalami sakit kepala yang muncul seketika dan berdenyut, terutama jika melihat cahaya.

Bambang menyampaikan pihaknya telah memperingatkan PT. Toyota Astra Motor sebanyak tiga kali agar bertanggung jawab atas kesalahannya tersebut. Namun, peringatan demi peringatan itu, tidak digubris. “Alasannya, impak (benturan) yang terjadi tidak memungkinkan agar airbag di dalam kabin mobil untuk mengembang, karena kecepatan yang kurang mencukupi, serta tubrukan berada di posisi samping mobil,” jelasnya.

Ironisnya, sambung Bambang, pasca kecelakaannya kliennya ini, Toyota Motor Corporation (TMC) justru mengumumkan kampanye perbaikan massal (recall) terhadap 6,4 juta unit kendaraan Toyota di seluruh dunia karena lima masalah terpisah. Salah satu masalah yang paling besar adalah disfungsi kantong udara (airbag) yang menjangkit 3,5 juta unit kendaraan di seluruh dunia.

Berdasarkan penelusuran hukumonline, pihak Toyota sebenarnya sudah mewanti-wanti bahwa airbag tidak otomatis mengembang pada setiap kecelakaan. Dikutip dari situs resminya, Toyota Astra menyebutkan setidaknya ada beberapa kondisi Airbag tidak dirancang untuk mengembang apabila terjadi benturan.

Kondisi dimana Airbag tidak akan mengembang adalah benturan dari arah samping, kendaraan terguling, benturan dari arah belakang, kendaraan menabrak objek yang lebih tinggi, menabrak tiang tepat di tengah dan benturan menyudut.

“Demi keselamatan penumpang, Airbag hanya akan berfungsi sesuai dengan kondisi mengembangnya Airbag, sehingga Airbag tidak akan berfungsi bila tidak memenuhi kondisi tersebut,” demikian bunyi peringatan Toyota Astra di situs resminya.

Tags:

Berita Terkait