Tjoetjoe Sandjaja: Lulusan PTN atau PTS Sama-Sama Bisa jadi Lawyer Hebat
Terbaru

Tjoetjoe Sandjaja: Lulusan PTN atau PTS Sama-Sama Bisa jadi Lawyer Hebat

Keberhasilan merupakan hasil gemblengan dari pengalaman.

Willa Wahyuni
Bacaan 2 Menit
Tjoetjoe Sandjaja Hernanto, pendiri kantor hukum IndoLaw menerima penghargaan Hall of Fame Top Indonesian Law Schools 2023 dari Hukumonline, Selasa (30/7/2024) kemarin. Foto: WIL
Tjoetjoe Sandjaja Hernanto, pendiri kantor hukum IndoLaw menerima penghargaan Hall of Fame Top Indonesian Law Schools 2023 dari Hukumonline, Selasa (30/7/2024) kemarin. Foto: WIL

Hukumonline akan merilis laporan Hall of Fame Top Indonesian Law Schools 2024. Isi laporan ini adalah ratusan nama partner kantor hukum ternama di Indonesia beserta almamaternya. Salah satu kantor hukum yang masuk ke dalam daftar Hall of Fame Top Indonesian Law Schools 2023 tahun lalu adalah Officium Nobile Indolaw atau dikenal dengan IndoLaw.

Hukumonline menyerahkan penghargaan Hall of Fame Top Indonesian Law Schools 2023 kepada Tjoetjoe Sandjaja Hernanto, pendiri kantor hukum IndoLaw Selasa (30/7/2024) kemarin. Iamengatakan, lulusan perguruan tinggi swasta tidak kalah kompeten dengan perguruan tinggi negeri.

Hukumonline.com

Tjoetjoe Sandjaja Hernanto (kanan) pendiri kantor hukum IndoLaw menerima penghargaan Hall of Fame dari Chief Media and Engagement Hukumonline Amrie Hakim, Selasa (30/7/2024) kemarin. Foto:WIL

Baca juga:

“Teman-tema lulusan perguruan tinggi swasta tidak perlu berkecil hati, jangan menganggap lawyer yang hebat itu hanya berasal dari perguruan tinggi negeri saja,” ujarnya kepada Hukumonline.

Alumnus Sekolah Tinggi Hukum Bandung (STHB) ini mengatakan tidak ada parameter keberhasilan yang dinilai mutlak dari asal lulusan perguruan tinggi. Tidak ada penghalang mutlak jika ingin berprestasi bidang apa saja selain usaha diri sendiri.

Setiap perguruan tinggi memiliki cara tertentu dalam mengajarkan mahasiswanya. Namun, bagaimana mahasiswa menggabungkan teori dan praktik yang menjadi penentu keberhasilan dirinya dalam berkarier, termasuk untuk profesi advokat. “Setiap kampus juga punya paham yang berbeda, ada yang teoritik sekali, sebaliknya ada yang praktisi sekali,” jelas Tjoetjoe.

Memang cara mengajar di perguruan tinggi menjadi salah satu indikator penentu dan pembentuk pola pikir mahasiswa. Pendidikan seorang mahasiswa membekalinya dengan pengetahuan yang teoritis. Dia harus berusaha sendiri mengimbanginya dengan kemampuan praktik.

Tjoetjoe mengaku capaian kariernya saat ini karena jam terbang yang tinggi. Selain itu ia juga dikenal sebagai advokat senior yang berperan penting dalam transformasi dunia advokat Indonesia. “Ada di titik ini karena menang jam terbang dibanding teman-teman lainnya. Hingga di titik ini karena digembleng oleh pengalaman,” lugasnya.

Tjoetjoe mengatakan seseorang akan lebih siap dan matang dalam berkarier advokat ketika telah lama menekuninya dengan jam terbang yang tinggi. Lulusan perguruan tinggi negeri favorit akan kalah andal jika tidak punya jam terbang berpraktik tinggi alih-alih lulusan perguruan tinggi biasa dengan jam terbang tinggi. “Kuncinya jam terbang,” tegasnya.

Sebagai advokat senior, Tjoetjoe menyayangkan tidak ada semacam akademi bagi calon advokat yang akan turun ke masyarakat. Ia membandingkan dengan polisi yang punya akademi polisi. Ia menilai seharusnya ada akademi khusus bagi mahasiswa hukum yang ingin berkarier advokat. Akademi ini bertujuan agar ilmu yang telah didapat bisa diperdalam. “Misalnya di semester 5, mahasiswa didorong masuk ke akademi untuk digembleng jadi advokat. Supaya ilmu dia makin dalam dan mencapai jam terbang tadi,” ujarnya.

Tjoetjoe mengaku bersyukur pengalaman studi sarjana hukumnya di STHB merupakan penggabungan dari teori dan praktik. Sebagai salah satu perguruan tinggi hukum tertua di Indonesia, tidak diragukan lagi banyak lulusan STHB yang menjadi advokat berpengalaman seperti dirinya. Para pengajar di STHB juga berasal dari beberapa perguruan tinggi di Bandung. Hingga saat ini STHB masih menjadi salah satu kampus hukum favorit baik di Bandung maupun Indonesia.

Tags:

Berita Terkait