Dalam dunia pendidikan, jurnal merupakan sesuatu yang sudah tidak asing lagi. Adapun secara definisi, jurnal bisa diartikan sebagai sebuah tulisan ilmiah yang disusun dengan tujuan akademik. Jurnal biasanya berisi catatan penelitian, pemikiran seseorang terkait dengan bidang ilmu tertentu.
Jurnal ditujukan bagi para akademisi, peneliti, mahasiswa, dan sejenisnya. Tujuannya untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, jurnal berperan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Para penulis dapat menerbitkan catatan pemikiran/penelitian pada jurnal nasional maupun internasional. Pada umumnya, jurnal akan ditinjau terlebih dahulu oleh para ahli di bidang yang relevan sebelum artikel diterbitkan. Hal ini bertujuan untuk memastikan keakuratan, kualitas, dan signifikansi dari artikel tersebut.
Baca Juga:
- Dua Prodi Fakultas Hukum Unhas Jalani Visitasi Akreditasi Internasional FIBAA
- Jurnal Hukum Internasional FHUI Memperoleh Indeks Scopus
Dalam memilih jurnal, penulis harus cermat guna menghindari jurnal predator atau jurnal discontinued. Menurut Dekan Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (UNNES), Prof. Ali Masyhar Mursyid, penulis harus memperhatikan dan mencermati atau cek dan ricek beberapa informasi ketika ingin memilih jurnal untuk menerbitkan tulisan. Hal ini bertujuan agar tak terjebak dalam jurnal predator atau jurnal discontinued.
Pertama, perhatikan frekuensi terbit. Ali mengingatkan untuk menghindari jurnal yang menerbitkan artikel dalam periode yang sangat sering, misal tiap bulan. Kedua, cermati jumlah artikel tiap terbitan. Hindari jurnal yang menerbitkan artikel dalam jumlah yang banyak, misal 100 artikel tiap edisi. Ketiga, memperhatikan informasi jurnal. Dan keempat, perhatikan lembaga penerbit. Cek validitas Lembaga penerbit jurnal.
"Cek informasi di jurnal, mengenai proses review, hingga biaya publikasi. Hindari jurnal yang tidak menyediakan informasi secara lengkap," katanya dalam Webinar University Solutions: "Strategi Memilih Jurnal yang Tepat dan Langkah-Langkah Menghindari Jurnal Predatory dan/atau Discontinued", Rabu (8/5).