Tim Bulu Tangkis PERADI Takluk di Singapura
Berita

Tim Bulu Tangkis PERADI Takluk di Singapura

Kurangnya intensitas latihan diyakini sebagai salah satu penyebab kekalahan.

RZK
Bacaan 2 Menit
Pasangan ganda campuran PERADI saat bertanding melawan Law Society of Singapore. Foto: RES
Pasangan ganda campuran PERADI saat bertanding melawan Law Society of Singapore. Foto: RES

Di Negeri Kota Singa, tim bulu tangkis Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) takluk. Memenuhi undangan Law Society of Singapore, Sabtu (28/6), para pemain bulu tangkis yang sehari-harinya berprofesi sebagai advokat di Jakarta itu harus mengakui keunggulan tuan rumah. Dari enam kategori yang dipertandingkan, tim bulu tangkis Law Society of Singapore sangat dominan.

Dimulai dari kategori ganda putra, pasangan Washington Efendi Pangaribuan-Yefta Piterayaja Kaligis harus rela menerima kekalahan. Pasangan ganda putra Law Society of Singapore menyudahi perjuangan Washington dan Yefta dalam dua set langsung.

Dalam waktu yang bersamaan, pasangan ganda campuran PERADI, Marchelino Marlon Rio-Gabriella Maria Clara Ticoalu berhasil unggul atas pasangan ganda campuran Law Society of Singapore. Marchelino dan Gabriella menang dengan skor ketat dalam tiga set.

Setelah sempat berbagi angka 1-1, tim bulu tangkis Law Society of Singapore akhirnya berhasil merajai empat kategori sisa. Pasangan ganda putri Cicilia julyani tondy-Ruth Maria kalah dua set langsung dari pasangan ganda putri Law Society of Singapore.

Nasib serupa juga dialami oleh pasangan ganda putra Albert Jein  Haris Marbun-Yusfa Perdana dan Marchelino Marlon Rio-Lucky Valentino Kamba, dan Christa Tampubolon- Gabriella Maria Clara Ticoalu.

Usai pertandingan, Manajer tim bulu tangkis PERADI, Marchelino Marlon Rio mengakui keunggulan tim bulu tangkis Law Society of Singapore. Menurut dia, tim bulu tangkis Law Society of Singapore tampak lebih siap menghadapi pertandingan karena mereka memang rutin berlatih. Berbeda, tim bulu tangkis PERADI persiapannya mepet.

“Kami hanya sempat berlatih enam kali sebelum berangkat ke Singapura, wajar saja kami kalah,” ujar Marchel yang tidak hanya turut bertanding untuk bulu tangkis tetapi juga sepakbola.

Marchel berpendapat secara teknik dan stamina tim bulu tangkis PERADI sebenarnya tidak kalah dari tim bulu tangkis Law Society of Singapore. Segi postur, dibandingakn tim bulu tangkis Law Society of Singapore yang tampak lebih fit, menurut Marchel juga tidak terlalu berpengaruh. Perbedaannya, kata dia sekali lagi menekankan adalah rutinitas berlatih.

“Ke depan kita memang harus lebih rutin berlatih, jangan hanya ketika ingin bertanding seperti ini karena persiapan matang sangat penting,” papar Marchel.

Salah satu andalan tim bulu tangkis PERADI, Gabriella Maria Clara Ticoalu juga mengakui keunggulan tim bulu tangkis Law Society of Singapore. Menurut dia, pemain bulu tangkis Law Society of Singapore lebih matang dari tim bulu tangkis PERADI. Sepakat dengan Marchel, Gaby –sapaan akrabnya- juga berharap advokat PERADI menggelar latihan rutin agar memiliki bekal yang cukup ketika harus bertanding.

“Dilihat dari skill, teknik-tekniknya, saya menduga mereka (tim bulu tangkis Law Society of Singapore, red) sebagian berasal dari klub, karena saya juga pernah ikut klub bulu tangkis,” papar Gaby mencoba mengananalisa penyebab kekalahan tim bulu tangkis PERADI.

Kapten tim bulu tangkis, Mohammad Imaddudin mengatakan performa tim bulu tangkis PERADI sebenarnya cukup bagus. Namun, menurut Imaddudin, tim bulu tangkis Law Society of Singapore tampak lebih siap bertanding. Dia akui, tim bulu tangkis Law Society of Singapore rutin berlatih dua kali dalam seminggu.

Pertandingan persahabatan seperti ini bagus untuk terus dilakukan, supaya kita (advokat, red) bisa saling berinteraksi membina hubungan,” ujar Imaddudin seraya mengucapkan terima kasih atas kunjungan advokat PERADI.

Dalam rangka mempererat hubungan antara kedua organisasi, tim bulu tangkis PERADI dan Law Society of Singapore sempat menggelar beberapa pertandingan eksebisi tambahan. Para pemain dari masing-masing organisasi diduetkan, satu pemain PERADI dengan satu pemain Law Society of Singapore.

Tags:

Berita Terkait