Tiga Delegasi FH Bertarung di Final NMCC Piala Frans Seda 2024
Terbaru

Tiga Delegasi FH Bertarung di Final NMCC Piala Frans Seda 2024

Tiga delegasi berhak maju ke babak final yakni delegasi FH Brawijaya, delegasi FH UII, dan delegasi FH Krisnadwipayana. Babak final diselenggarakan pada Sabtu, (25/5/2024), bertempat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Pusat) dengan mengangkat tema utama terkait hukum siber dan pemenangnya akan diumumkan pada Minggu (26/5/2024).

Fitri Novia Heriani
Bacaan 2 Menit
Ilustrasi peradilan semu
Ilustrasi peradilan semu

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (Unika Atma Jaya) kembali menggelar National Moot Court Competition (NMCC) Piala Frans Seda pada tahun 2024. Kompetisi Peradilan Semu ini diselenggarakan setiap 2 tahun sekali sejak tahun 2010 silam dan sudah memasuki edisi yang ke-9.

Kompetisi Peradilan Semu ini pada awalnya merupakan sebuah gagasan dari Yayasan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya sebagai persembahan Ulang Tahun Emas ke-50 Frans Seda Award. Untuk mengenang spirit dan teladan Frans Seda yang merupakan Pendiri dari Yayasan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, akhirnya nama beliau dipilih sebagai tajuk utama dalam Kompetisi ini.

Baca Juga:

Ketua Pelaksana NMCC Piala Trans Seda 2024 Eugenie Arletta Nugroho menyampaikan bahwa kompetisi ini diselenggarakan oleh mahasiswa yang tergabung dalam komunitas NMCC FH Unika Atma Jaya. Untuk tahun ini, terdapat sembilan FH Universitas yang ikut berkompetisi yakni delegasi FH Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (FH UII Yogyakarya), FH Universitas Pelita Harapan (FH UPH), FH Universitas Brawijaya, FH Universitas Sumatera Utara (FH USU), FH Universitas Tarumanegara, FH Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FH UMY), FH Universitas Padjajaran (FH Unpad), dan FH Universitas Krisnadwipayana.

“Jadi kami mengirimkan proposal undangan ke seluruh FH Universitas, ada seratusan lebih undangan yang kita sebarkan, lalu dari mereka nanti siapa yang mau daftar bisa konfirmasi ke panitia. Dari 100 itu yang mendaftar ada 9, ada beberapa yang respons cuma karena ada kendala satu dan lain hal akhirnya ada 9 FH. Tapi jumlah ini ada peningkatan dari 2 tahun lalu yang pesertanya ada 8 FH,” kata Eugenie Arletta kepada Hukumonline, Sabtu (25/5/2024).

Arletta menjelaskan dari 9 FH Universitas yang sudah mendaftar, pihak panitia akan melakukan semacam seleksi untuk menyaring tiga delegasi terbaik yang bisa melaju ke babak final. Seleksi dan penilaian dilihat dari pemberkasan dan presentasi tiap delegasi atas kasus posisi yang diberikan oleh panitia. Beberapa indikator penilaian antara lain kesesuaian hukum yang digunakan, kreativitas delegasi dalam pengembangan kasus.

Berdasarkan seleksi tersebut, panitia memutuskan tiga delegasi berhak maju ke babak final yakni delegasi FH Brawijaya, delegasi FH UII, dan delegasi FH Krisnadwipayana. Babak final diselenggarakan pada Sabtu, (25/5) bertempat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Pusat) dengan mengangkat tema utama yakni hukum siber.

Adapun tim penilai final Piala Frans Seda 2024 berasal dari empat perwakilan yakni akademisi, hakim PN Pusat, Jampidum Kejaksaan Agung, dan juga advokat. Poin-poin yang menjadi parameter penilaian antara lain kesesuaiaian hukum yang digunakan dalam persidangan; kesesuaian pasal dan undang-undang; kelengkapan formil dan materiil; serta kreativitas delegasi dalam mengembangkan kasus. Namun sayangnya, Arletta enggan menyebutkan empat juri tersebut dengan alasan adanya penolakan dari pihak juri itu sendiri untuk dipublikasikan.

Sementara itu pemenang akan diumumkan pada Minggu (26/5/2024) di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya yang didahului dengan acara seminar nasional.

“Semoga NMCC bisa menjadi pengalaman yang berarti untuk teman-teman semua. Selain ingin memberika kesempatan untuk bersidang, tapi kami juga ingin memberikan experience lain kepada seluruh delegasi,” tutupnya.

Tags:

Berita Terkait