Testimoni Teman Seangkatan untuk Dekan FHUI yang Baru
Terbaru

Testimoni Teman Seangkatan untuk Dekan FHUI yang Baru

Diharapkan Parulian mampu memimpin FHUI selama empat tahun ke depan untuk menjawab kebutuhan masyarakat melalui ilmu hukum.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 3 Menit
Dekan FHUI Parulian Paidi Aritonang (tengah) sedang berbincang dengan teman seangkatannya usai acara pisah sambut di Kampus FHUI, Depok, Jumat (17/6/2023). Foto: JAN
Dekan FHUI Parulian Paidi Aritonang (tengah) sedang berbincang dengan teman seangkatannya usai acara pisah sambut di Kampus FHUI, Depok, Jumat (17/6/2023). Foto: JAN

Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) baru saja memiliki dekan baru periode 2023-2027 yakni Parulian Paidi Aritonang yang menggantikan Edmon Makarim. Terpilihnya Parulian mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak, terutama dari rekan seangkatannya dari FHUI Angkatan 1996.

Ketua Ikatan Alumni (Iluni) FHUI yang juga mahasiswa FHUI angkatan 1996, Rapin Mudiarjo menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Parulian sebagai dekan. Rapin menceritakan selama kuliah Parulian merupakan sosok yang dikenal memiliki komitmen kuat mempelajari ilmu hukum sejak muda. Selama kuliah, Parulian juga aktif mengikuti berbagai kelompok studi ilmu hukum dan organisasi mahasiswa.

"Sejak kuliah, dia (Parulian) sudah menunjukkan komitmen dan dedikasi yang luar biasa terhadap bidang hukum. Dia datang ke Jakarta bukan dalam situasi yang beruntung, secara ekonomi juga sederhana. Tapi, dia punya mimpi yang besar dan fokus mengembangkan ilmu hukum dari sejak kuliah. Dulu dia suka dengan HAKI (hak atas kekayaan intelektual) yang di mana masa itu masih belum umum. Namun, dia melihat jauh bahwa ilmu HAKI akan jadi kebutuhan di masyarakat,” ungkap Rapin di sela-sela acara “Pisah Sambut Dekan FHUI” di Kampus FHUI, Depok, Jawa Barat, Jum’at (17/6/2023).

Baca Juga:

Rapin juga mengenal sosok Parulian sebagai seseorang yang memiliki motivasi kuat untuk mempelajari disiplin ilmu lain, seperti hukum ekonomi dan hukum publik. Selain itu, Parulian dikenal dekat dengan mahasiswa. Untuk itu, Rapin yakin Parulian merupakan sosok dekan yang memiliki wawasan keilmuan luas dan mampu menahkodai FHUI ke depannya dalam menghadapi perkembangan dunia hukum.

Salah satu momen yang paling diingat Rapin saat peristiwa reformasi 1998. Saat itu, melalui kajian hukum, Parulian terlibat aktif dalam gerakan reformasi. “Pergerakan 1998, Parulian ada di kajian dan saya ada di lapangan. Kami berbagi peran saat itu, hingga setelah lulus. Parulian memang concern dengan keilmuan. Parulian berpandangan bahwa ilmu itu harus aplikatif jangan hanya di ruang kelas,” kata Rapin.

Untuk itu, Rapin berharap Parulian mampu memimpin FHUI selama empat tahun ke depan untuk menjawab kebutuhan masyarakat melalui ilmu hukum. Ke depan, Rapin mencontohkan pesatnya perkembangan teknologi, menjadi tantangan terbesar bagi FHUI untuk mengeluarkan perpektifnya agar ilmu hukum dapat berperan dalam masyarakat.

“Tantangan ke depan sangat berat, adanya perkembangan teknologi ini FHUI harus banyak buat kajian-kajian, sehingga hadir dan tampil secara keilmuan di masyarakat. Lalu adanya, pemberantasan korupsi, accees to justice, dan integritas, itu harus FHUI harus terus dorong,” harap Rapin.

Hukumonline.com

Dekan FHUI Parulian Paidi Aritonang (tengah sisi kanan) berkemaja putih berfoto bersama dengan teman seangkatannya. 

Dalam kesempatan sama, Parulian menyampaikan terima kasih kepada para pihak atas dukungannya dengan terpilihnya sebagai Dekan FHUI. Dia menceritakan terdapat berbagai program yang sudah dipersiapkan selama periode kepemimpinannya. Ke depan, dia ingin FHUI berkontribusi memperbaiki dunia hukum di Indonesia menjadi lebih baik dengan pendekatan kontemporer.

“Pastinya, FHUI ingin memperbaiki hukum lebih baik dengan cara kekinian sesuai perkembangan zaman. Seperti penyatuan hukum dengan teknologi (legaltech). Oleh karena itu, kita harus bisa lebih tepat mengantisipasi itu,” ungkap Parulian.

Saat pemaparan visi misi Dekan FHUI beberapa waktu lalu, Parulian memiliki visi untuk menjadikan FHUI semakin produktif dalam memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara Indonesia, serta bagi Universitas Indonesia. Untuk misinya, Parulian membaginya ke dalam dua hal yaitu membudayakan pola pikir dan sikap tindak yang inovatif, serta meningkatkan jumlah dan mutu dari segi prestasi, solusi, produk atau layanan dari lingkungan FHUI melalui aneka kegiatan.

Dikutip dari laman FHUI, Parulian mewujudkan visinya tersebut dalam tiga tujuan strategis FHUI yaitu melaksanakan entrepreneurial management, mengoptimalkan peluang monetisasi, dan meningkatkan keunggulan ke tingkat regional.

“Raca cinta kepada UI dan FHUI membuat saya sepenuhnya menjalani karier di kampus tercinta ini. Karier saya di UI dimulai dari paling bawah yaitu sebagai asisten dosen dan peneliti di tahun 2003. Berbagai penugasan membuat saya mampu memahami dunia manajemen di UI dan FHUI baik pada bidang akademik maupun non akademik,” ujar Parulian.

Tags:

Berita Terkait