Tersangka korupsi di Kementerian Kesehatan, Ratna Dewi Umar menyebut Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih terlibat dalam kasus yang tengah membelitnya. Demikian lontaran pernyataan mantan Direktur Bina Pelayanan Medik Kemenkes itu seusai diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (29/3).
“Usulan pengadaan tahun 2007 domainnya Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes), bukan Ditjen Pelayanan Medik (Dikyanmedik),” papar Ratna ketika keluar dari kantor KPK.
Sebelumnya, KPK mengagendakan Menkes Endang Rahayu sebagai saksi untuk tersangka Ratna. Namun, Endang tak dapat memenuhi panggilan lantaran sakit. Endang dipanggil dalam kapasitasnya sebagai Kepala Balitbang Biomedis dan Farmasi Kemenkes tahun 2007 silam.
Endang adalah Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Bersatu II yang menjabat sejak 22 Oktober 2009. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi, Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes sejak 2007.
Sedangkan hari sama penyidik memeriksa tersangka, mantan Menkes Siti Fadilah Supari juga diperiksa sebagai saksi. Kepada wartawan, Siti Fadilah mengaku ditanya penyidik perihal pengadaan alat-alat kesehatan untuk penanggulangan wabah flu burung di Kemenkes tahun 2006.
"Saya sebagai atasan tersangka. Apakah saya tahu tentang itu bagaimana caranya penunjukkan langsung, misalnya bagaimana saya menunjukkan PT atau apa," urainya kepada wartawan.
Menurut Siti, kasus yang melilit anak buahnya itu tak hanya untuk tahun pengadaan 2006 saja, ada juga beberapa pengadaan yang terjadi di tahun 2007. Hal ini pula ditanyakan penyidik kepadanya. "Ada empat masalah beliau (Ratna) dimana saya harus memberikan keterangan," katanya.