Terjaganya Identitas Digital Melalui Verifikasi Biometrik di VIDA
Inforial

Terjaganya Identitas Digital Melalui Verifikasi Biometrik di VIDA

Sistem verifikasi biometrik sangat maksimal mencegah kebocoran data identitas pelaku digital.

Tim Publikasi Hukumonline
Bacaan 3 Menit
Hukumonline
Hukumonline

Nilai transaksi bisnis digital di Indonesia terus tumbuh. Data yang diungkap Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat, pada 2020 nilai ekonomi digital Indonesia mencapai USD 44 miliar. Nilai ini meningkat sebesar 11 persen dibanding tahun sebelumnya. Pada 2025, nilai transaksi bisnis digital Indonesia diproyeksikan naik menjadi USD 125 miliar.

 

Seiring pertumbuhan itu, risiko kebocoran data atau identitas digital pelaku bisnis digital juga terus meningkat. Data atau identitas digital yang bocor bisa sangat merugikan perusahaan maupun pelaku bisnis digital perorangan, karena dapat digunakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk berbagai tindak kejahatan (cybercrime). Di antaranya diperjualbelikan di dark web dan kemudian dipakai untuk melakukan penipuan, pencurian, dan pemerasan.

 

Identitas digital yang bocor juga dapat digunakan pihak tertentu untuk melakukan aneka transaksi atau peminjaman ilegal di berbagai perusahaan keuangan digital. Pelaku kriminal juga dapat membobol dompet digital seseorang berdasarkan identitas digital yang bocor. Tidak hanya merugikan individu pelanggan atau nasabah, perusahaan yang data pelanggannya bocor juga akan mengalami kerugian dan jatuh citranya karena dinilai tidak aman.

 

Karena sejumlah risiko tersebut, verifikasi identitas digital di ranah bisnis digital menjadi sangat penting. Harus ada perlindungan maksimal untuk menjaga keamanan identitas digital pengguna sehingga perputaran uang dan barang yang terjadi tidak rentan dari tindak pemalsuan ataupun pencurian identitas.

 

Teknologi perlindungan identitas digital pun terus dikembangkan, salah satunya melalui sistem verifikasi identitas berbasis biometrik. Layanan yang disediakan PT Indonesia Digital Identity (VIDA) ini merupakan teknologi verifikasi menggunakan identitas biologis seseorang, sehingga terjadi verifikasi identitas yang akurat dan mampu membuktikan seseorang dengan tepat (you are who you are).

 

Dalam penggunaannya, sistem verifikasi identitas biometrik membutuhkan data, seperti foto wajah. Data ini tersimpan di dalam database pemerintah, yang kemudian oleh VIDA diverifikasi kebenaran identitas pengakses menggunakan teknologi liveness detection. Selanjutnya, data verifikasi tersebut akan kembali digunakan jika pihak bersangkutan melakukan akses kembali.

 

Akses hanya akan diberikan jika data-data yang telah disimpan mampu dicocokkan dengan data pengakses. Bila data yang diberikan cocok, identitas terverifikasi dan akses diberikan. Bila data yang diberikan tidak cocok dengan data rekam biometrik yang telah ada, identitas tidak terverifikasi dan akses tidak akan diberikan.

 

Cara kerja sistem verifikasi identitas dengan biometrik terdengar simpel, tetapi dalam praktiknya sangatlah rumit dan melelahkan karena proses verifikasi dilakukan satu persatu. Kabar baiknya, teknologi yang dimiliki VIDA saat ini telah mampu melakukan proses verifikasi secara digital dan otomatis sehingga proses verifikasi menjadi sangat singkat dan semakin cerdas. Selain itu, dengan teknologi deep learning Artificial Intelligent (AI) yang dimiliki VIDA, akan mampu mencegah penipuan yang menggunakan gambar, video, dan topeng untuk memalsukan identitas.

 

Keunggulan Sistem Verifikasi Identitas Biometrik

Verifikasi identitas berbasis biometrik memiliki sejumlah keunggulan dibanding verifikasi identitas konvensional. Di antaranya dapat melakukan verifikasi identitas secara masif dengan waktu singkat. Sesuai cara kerja ini, verifikasi identitas berbasis biometrik sangat cocok digunakan oleh lembaga pemerintahan, perbankan, institusi finansial, maupun aktivitas yang membutuhkan keamanan tingkat tinggi. Karena bekerja secara masif, sistem ini juga sangat efisien dari sisi biaya karena dapat memangkas proses yang melibatkan banyak pihak.

 

Sistem verifikasi identitas biometrik juga dapat mengenali seseorang dengan tepat, akurat dan konsisten. Dengan demikian kesalahan dalam mengenali seseorang hanya karena memiliki kemiripan ataupun pemalsuan dapat diminimalkan.

 

Kelebihan lainnya adalah kemudahan akses karena seseorang tidak perlu membawa alat verifikasi seperti kartu, ataupun perangkat lainnya. Cukup dengan menunjukkan data biometrik yang melekat pada tubuh, maka verifikasi identitas dapat dilakukan. Selain itu, menggunakan sistem verifikasi identitas biometrik, data akses tidak akan hilang ataupun dipalsukan karena melekat pada diri seseorang.

 

Menggunakan sistem komputer, teknologi verifikasi identitas biometrik juga mencatat segala aktivitas dengan lebih tepat. Akses masuk maupun keluar bisa dengan mudah diketahui sehingga juga meningkatkan akuntabilitas sistem keamanan.

 

Keunggulan berikut sistem verifikasi biometrik adalah hanya dapat diakses satu orang saja (yang bersangkutan). Dengan demikian, data verifikasi yang bersifat sangat pribadi tidak bisa dipalsukan oleh orang lain.

 

Dengan berbagai manfaat dan keunggulan yang ditawarkan, sistem verifikasi identitas biometrik ini bisa digunakan di berbagai tempat dan untuk bermacam keperluan yang sifatnya membutuhkan jaminan keamanan. Contohnya verifikasi transaksi melalui ponsel pintar, akses komputer pribadi, akses jaringan, akses membuka ruang penyimpanan, akses identitas kependudukan, akses asuransi, akses perpajakan dan layanan kesehatan, maupun untuk keperluan partisipasi politik seperti untuk pemungutan suara saat pemilu.

 

Beragam keunggulan inilah yang ditawarkan VIDA sebagai operator yang dapat dipercaya di bidang keamanan siber. VIDA juga telah mengantongi sertifikasi penyedia jasa keamanan identitas digital dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Melalui layanan terpercaya dari VIDA, pelaku bisnis digital tidak perlu ragu menggunakan sistem biometrik dan mendapat manfaat dari teknologi ini.

 

Tags: