Terima 384 Pendaftar, Ini Sejumlah Kriteria Harapan Pansel Capim KPK
Berita

Terima 384 Pendaftar, Ini Sejumlah Kriteria Harapan Pansel Capim KPK

384 pendaftar Capim KPK bakal menjalani seleksi administrasi, kompetensi, kesehatan, uji publik, dan atau wawancara.

Agus Sahbani/ANT
Bacaan 2 Menit

 

"Dia harus paham dan memiliki kombinasi kemampuan. Setelah itu harus paham masalah keuangan negara, memahami tentang procurement, pengadaan. Yang terpenting diperlukan komponen yang paham betul mengenai organisasi internal KPK, memahami manajerial organisasi," kata Ketua Pansel Capim KPK Yenti Ganarsih saat ditemui di gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta.

 

Yenti menjelaskan seorang Capim KPK juga harus memiliki kondisi psikologis yang kuat dari tekanan dan memiliki kebijaksanaan. Pimpinan KPK, juga perlu memahami arah pembangunan ekonomi negara. Menurut Yenti, pimpinan KPK perlu memahami pemberantasan korupsi bukan hanya dari penindakan, tetapi juga sisi pencegahan.

 

Para pendaftar seleksi Capim KPK yang lulus syarat administrasi, uji kompetensi, dan pemeriksaan kesehatan akan menjalani uji publik yang disiarkan kepada masyarakat. "Jadi setelah selesai administrasi, kami akan melakukan uji kompetensi dimana mereka ikut ujian objective test dan penulisan makalah. Setelah itu kami akan mengadakan psikotes, kemudian diikuti dengan profile assessment. Kemudian ada uji publik, ini (uji publik) tahapan baru," kata Anggota Pansel Capim KPK Harkristuti Harkrisnowo di tempat yang sama.

 

Menurut dia, uji publik tersebut adalah usulan dari sejumlah pemimpin redaksi media di Indonesia. Nantinya, format acara uji publik Capim KPK masih dimatangkan oleh Pansel agar transparan.  

 

Sementara itu, anggota Pansel Mualimin Abdi menjelaskan Tim Pansel juga bekerja sama dengan sejumlah lembaga seperti Polri, Kejaksaan, Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Narkotika Nasional (BNN), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk memeriksa dan menelusuri latar belakang para calon.

 

Tak hanya itu, Tim Pansel akan mensurvei individu di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. "Bukan tidak mungkin nanti di ujung akan ada tracking yang meneliti secara langsung orang per orang. Misalnya calon lolos pada tahapan tertentu, maka nanti akan ada tracking individual baik melalui RT, RW, tetangga, lingkungan, dan media sosial. Itu akan kita tracking terus," kata Mualimin.

Tags:

Berita Terkait