Tantangan Pemanfaatan AI dalam Penyusunan Kontrak
Utama

Tantangan Pemanfaatan AI dalam Penyusunan Kontrak

Meski dapat meningkatkan efisiensi waktu, menjaga konsistensi, terdapat tantangan pemanfaatan AI dalam contract drafting, seperti pemahaman yang terbatas dalam klausa kontrak tertentu, permasalahan etika, dan tanggung jawab mengingat kesalahan yang dihasilkan AI bisa jadi mahal.

Ferinda K Fachri
Bacaan 2 Menit

Oleh karena itu, jika membedah dari segi tantangannya terdapat beberapa catatan terhadap penggunaan AI dalam drafting kontrak berbahasa Inggris. Antara lain pemahaman yang terbatas dikarenakan kurangnya intuisi manusia dan keputusan yang diperlukan dalam klausa kontrak tertentu; permasalahan etika; serta terkait tanggung jawab mengingat kesalahan yang dihasilkan AI bisa jadi mahal.

Menurutnya, pemanfaatan AI yang bertanggung jawab dalam penyusunan kontrak dewasa ini harus sangat bergantung terhadap dua hal yakni anjuran ahli dan ulasan ahli. Alumnus Keio University, Bond University, dan University of Melbourne itu berpendapat Model AI seperti ChatGPT berpotensi menghadirkan masa depan menjanjikan untuk contract drafting.

Baginya, paling tidak sekarang menjadi hal yang penting untuk mencapai keseimbangan antara merangkul inovasi AI dengan mempertahankan penilaian manusia yang sehat. Artinya, beriringan dengan lanskap hukum yang terus berkembang, menggabungkan teknologi yang digerakkan AI dengan keahlian manusia akan menjadi penting dalam menavigasi dunia penyusunan kontrak yang kompleks.

“Model AI akan terus meningkat. Kapasitas AI untuk berkembang dan belajar seiring berjalannya waktu kita mungkin melihat kontrak yang dihasilkan AI hampir bebas dari kesalahan. Akan tetapi, hukum dan peraturan yang terus berubah membuatnya tak mungkin AI akan sepenuhnya menggantikan keahlian manusia,” katanya.

Tags:

Berita Terkait