“Hal itu menjadi kekuatan dan keunggulan FH UNS. Menghasilkan lulusan yang profesional dan bermoral. Dan juga tentunya didukung kurikulum yang adaptif terhadap perkembangan zaman saat ini di era 4.0 dan society 5.0,” ujar Prof Ayu.
Pengelolaan jurnal ilmiah
Soal pengelolaan jurnal ilmiah, FH UNS layak diapresiasi. Prof Ayu menjelaskan FH UNS memiliki lebih dari 10 jurnal ilmiah dan 2 diantaranya sudah terindeks scopus. Pengelolaan jurnal ilmiah itu dilakukan dengan serius, dan diberi kepercayaan dan dukungan penuh antara lain meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pengelola jurnal.
Dukungan sarana dan prasarana juga diberikan termasuk anggaran dengan harapan dapat terus meningkatkan prestasi. Bagi jurnal yang belum terakreditasi Sinta (Science and Technology Index) terutama tingkatan Sinta 2, FH UNS memberi dukungan untuk bisa mencapai kategori tersebut. Begitu juga untuk jurnal yang belum bisa masuk indeks scopus akan terus diberi dukungan agar mampu meraih capaian tersebut, seperti jurnal yang diterbitkan FH UNS yakni Bestuur dan Yustisia.
“Dukungan lain untuk pengelola jurnal seperti coaching clinic; memberikan penguatan kapasitas dan kapabilitas khususnya terhadap manajerial pengelola jurnal dan bagaimana mengelola jurnal yang tak hanya bereputasi nasional, tapi juga internasional,” ujarnya.
Selain itu, dukungan teknologi ikut berkontribusi melahirkan sarjana hukum yang berkualitas serta berdaya saing tinggi. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, FH UNS sudah menjalin kerja sama dengan Hukumonline. Manfaat produk dan layanan Hukumonline sangat bermanfaat baik untuk pribadi sebagai akademisi hukum, juga FH UNS. Mahasiswa dan dosen mendapat banyak referensi soal hukum dari konten yang sudah tersaji di Hukumonline.
“Bagi saya secara pribadi dan dekan FH UNS manfaat Hukumonline sangat banyak.”