Strategi dan Mekanisme Anti-Fraud dalam Pengelolaan Organisasi dan Badan Usaha
Info Hukumonline

Strategi dan Mekanisme Anti-Fraud dalam Pengelolaan Organisasi dan Badan Usaha

Webinar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengalaman dalam kenyataan mengenai konsep praktik kecurangan (fraud) secara teoritis dan praktis serta strateginya.

Tim Hukumonline
Bacaan 2 Menit
Strategi dan Mekanisme Anti-Fraud dalam Pengelolaan Organisasi dan Badan Usaha
Hukumonline

Praktik kecurangan atau fraud merupakan masalah serius bagi organisasi dan perusahaan di seluruh dunia. Setiap tahunnya, perusahaan kehilangan jutaan dolar karena penipuan yang dilakukan oleh karyawan, mitra bisnis, atau pihak eksternal lainnya. Kecurangan dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk pemalsuan dokumen, penggelapan uang, dan penyalahgunaan informasi pribadi atau keuangan dan lain sebagainya.

Kekhawatiran perihal praktik fraud atau kecurangan semakin meningkat di kalangan organisasi dan perusahaan. Praktik ini dapat terjadi di berbagai tingkatan dan mempengaruhi berbagai aspek bisnis, termasuk keuangan, operasional, reputasi, dan kepatuhan regulasi. Hal ini dapat berdampak buruk pada kelangsungan hidup perusahaan dan citra bisnis yang telah dibangun selama bertahun-tahun.

Adanya sistem anti-fraud menjadi sangat penting untuk melindungi organisasi dan perusahaan dari praktik fraud yang merugikan. Sistem anti-fraud terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani kasus yang mungkin terjadi. Sistem ini juga mencakup teknologi dan alat pendukung lainnya yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mencegah kegiatan yang mencurigakan.

Berdasarkan latar belakang di atas Hukumonline bermaksud untuk menyelenggarakan: Webinar Hukumonline 2023 bertema “Strategi dan Mekanisme Anti-Fraud dalam Pengelolaan Organisasi dan Badan Usaha” yang akan diadakan pada Kamis, 30 Maret 2023 melalui platform Zoom Webinar. Dalam webinar kali ini akan menghadirkan narasumber yang kompeten dari Hogan Lovells DNFP, yaitu Chalid Heyder selaku Managing Partner dan Teguh Darmawan selaku Counsel.

Kami membuka pendaftaran Webinar ini bagi yang berminat. Jangan sampai melewatkan kesempatan ini, tempat terbatas, first come first served! Jika Anda tertarik, silahkan klik di sini atau klik gambar di bawah ini!

Hukumonline.com

Sebagaimana diketahui, penyebab utama adanya sistem anti-fraud adalah kebutuhan untuk mencegah dan mengatasi praktik fraud yang merugikan perusahaan. Sistem anti-fraud membantu meminimalkan risiko dan kerugian yang disebabkan oleh penipuan, meningkatkan kepatuhan dan integritas organisasi, serta memperkuat reputasi bisnis yang dijalankan.

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan lingkungan bisnis yang semakin kompleks, kebutuhan akan sistem anti-fraud semakin meningkat untuk menjaga keamanan dan kelangsungan hidup organisasi dan perusahaan. Tiap organisasi dan perusahaan diharapkan dapat menjaga stabilitas dan kemakmuran serta pertambahan nilai bagi institusi baik jajaran internal dan/atau eksternal.

Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan berkembang pesat, perusahaan perlu memiliki strategi dan tindakan pencegahan yang efektif untuk mencegah dan mengatasi penipuan. Telah terdapat banyak cara yang dapat dilakukan melalui penerapan kebijakan dan prosedur yang jelas dan transparan, pelatihan karyawan mengenai etika bisnis dan perilaku yang diharapkan, serta pengawasan dan pengendalian yang ketat terhadap kegiatan keuangan dan bisnis.

Selain itu, teknologi juga dapat menjadi alat yang efektif dalam mencegah dan mengatasi penipuan. Penggunaan sistem pengamanan informasi dan data yang andal, seperti enkripsi dan otentikasi ganda, dapat membantu melindungi informasi sensitif dari tangan-tangan yang tidak berwenang. Perusahaan juga dapat memanfaatkan teknologi analisis data untuk mengidentifikasi pola-pola penipuan yang muncul dan mengambil tindakan pencegahan sejak dini.

Dalam upaya mencegah dan mengatasi kecurangan, peran manajemen dan kepemimpinan dalam organisasi sangat penting. Mereka harus memberikan contoh dan mendukung praktik-praktik bisnis yang jujur dan etis, serta memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.

Tags:

Berita Terkait