Soal Kenaikan BBM, BI Siapkan Bauran Kebijakan
Berita

Soal Kenaikan BBM, BI Siapkan Bauran Kebijakan

Mulai dari makro prudensial, bunga dan likuiditas, BI rate hingga fasilitas simpanan BI.

FAT
Bacaan 2 Menit

Sebelumnya, pemerintah menyatakan keputusan kenaikan harga BBM akan diumumkan pada 17 Juni ini. Menurut Menteri Keuangan Chatib Basri, sejumlah bantuan pemerintah kepada masyarakat yang tercantum dalam alokasi RAPBNP 2013, seperti BLSM, Bantuan Siswa Miskin (BSM), program beras miskin, infrastruktur pedesaan dan sejumlah program-program lainnya sangatlah diperlukan.

Menurutnya, isu kenaikan BBM bukan semata-mata soal defisit, melainkan terkait ketidakadilan dalam struktur subsidi. Chatib mengatakan, selama ini yang menikmati BBM bersubsidi bukanlah rakyat miskin semata, melainkan warga menengah ke atas. Atas dasar itu, alokasi subsidi kompensasi dari kenaikan BBM khusus diperuntukkan bagi rakyat miskin yang ada di Indonesia.

"Kami percaya struktur dalam APBN bisa mengarah yang lebih adil. Bukan pada persoalan BBM-nya, tapi alokasi," ujar Chatib.

Menurun

Terkait cadangan devisa (cadev) Indonesia terjadi penurunan sebesar AS$3 miliar dari sejak Februari tahun ini. Menurut Agus Marto, hingga Mei tahun ini cadangan devisa Indonesia berada di kisaran AS$105 miliar. Angka ini menurun dari Februari sebesar AS$108,8 miliar dan pada akhir Desember tahun lalu sebesar AS$112,8 miliar.

"Memang di awal tahun di AS$112 miliar, terus sempat juga bergerak, tapi AS$105 miliar itu posisi Mei kita," ujar Agus Marto.

Menurut Agus Marto, alasan menurunnya cadangan devisa Indonesia lantaran persoalan-persoalan ekonomi yang muncul di dunia.  Salah satunya adalah dinamika perekonomian di Amerika Serikat yang ditandai dengan adanya rencana The Federal Reserve yang akan mempercepat penyelesaian kebijakan Quantitative Easing (QE).

"Bahwa yang banyak sekali bergerak itu adalah dunia. Terutama ada spekulasi bahwa mungkin di Amerika stimulusnya mau ditahan. Quantitative easing-nya akan dipercepat selesainya, terus kemarin ada defisit Amerika yang membesar," tutur Agus Marto.

Tags: