Baca:
- Sambut Rakernas dan Pro Bono Award, Para Pengurus PBH Peradi Berkumpul
- Dilema Advokat Menjalankan Pro Bono, Ada yang “Gratis”?
- Advokat Wajib Bertransformasi di Pasar Internasional
Menurut Otto, sejarah kenapa advokat disebut sebagai profesi terhormat (officium nobile), lantaran sejarah advokat yang kerap membela masyarakat tertindas atau disebut public defender. Ia berharap, prinsip ini selalu menjadi pegangan para pengurus PBH yang baru dilantik dalam menjalankan profsinya sehari-hari.
Sementara itu, Fauzie mengatakan, komunitas Peradi semakin luas dari Sabang hingga Merauke. Hal ini terlihat dari jumlah 127 DPC, 82 PBH dan anggota yang mencapai hampir angka 50 ribu orang. Ia berharap, para advokat muda baik di PBH maupun YLC dapat menggantikan pengurus Peradi yang sudah tua.
Derasnya disrupsi teknologi semakin menuntut advokat khususnya generasi zaman now untuk bisa berkontribusi dalam penegakan hukum di Indonesia. YLC misalnya, bisa membawa perubahan bagi dunia advokat dengan bergaul ke dunia luar. Sedangkan PBH bisa berkontribusi secara nyata dalam memberikan keadilan bagi masyarakat yang tak mampu.
“DPN Peradi menyiapkan tenaga muda yang akan mengambil alih aktivitas seniornya, supaya membawa energi di masa yang akan datang,” kata Fauzie.
Ketua PBH Peradi Pusat Togar Sijabat saat membacakan keputusan DPN Peradi mengenai pengangkatan PBH DPC Peradi Banjarmasin. Foto: HOL
PBH dan YLC
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PBH Peradi Pusat Togar Sijabat membacakan Keputusan DPN Peradi Nomor:KEP.125/Peradi/DPN/VIII/2018 tentang Pengangkatan PBH Peradi Banjarmasin Periode 2018-2021. Sebanyak 20 Dewan Pengurus PBH Peradi Banjarmasin yang dilantik, dan sebanyak 14 orang yang menjadi Dewan Penasihat. Untuk Ketua PBH Peradi Banjarmasin dijabat oleh Muhammad Rizky Hidayat. Sedangkan Ketua Dewan Penasihat PBH Peradi Banjarmasin dijabat oleh A Budisantoso.