Sinta Dwi Cestakarani, Perempuan Energik yang Tak Mau Henti Mengembangkan Diri
Hukumonline’s NexGen Lawyers 2019

Sinta Dwi Cestakarani, Perempuan Energik yang Tak Mau Henti Mengembangkan Diri

Energik, kritis, dan cerdas adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kelebihannya sebagai seorang pengacara.

CT-CAT
Bacaan 2 Menit
Hukumonline
Hukumonline

Tidak pernah terbayang dalam benak perempuan berdarah Bali bahwa kelak—ia akan berkarier sebagai seorang pengacara. Sinta Dwi Cestakarani yang lebih akrab dipanggil Sinta, adalah seorang pengacara korporasi muda di kantor hukum Walalangi & Partners.

 

Energik, kritis, dan cerdas adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kelebihannya sebagai seorang pengacara. Selain itu, ia juga memiliki sifat hangat; salah satu ciri yang membuatnya dekat dengan orang-orang yang ditemuinya.

 

Menyandang status sebagai ‘pengacara muda’, tidak lantas membuat Sinta kurang pengalaman. Buktinya, ia telah melanglang buana menangani transaksi-transaksi domestik selama lebih dari tujuh tahun, terutama di bidang hukum perbankan dan keuangan, merger dan akuisisi, pertambangan, energi, serta bisnis fintech. Tidak main-main, nilai investasinya pun ratusan juta Dolar.

 

Doa, Tekun, dan Pantang Menyerah

Kesuksesannya sekarang tidak ia dapatkan secara instan. Sinta mengungkapkan, dahulu ia hanya siswa yang biasa-biasa saja. Namun, doa, ketekunan, dan sifat tidak pantang menyerah terus membuatnya termotivasi untuk tidak berhenti belajar.

 

“Bahkan, karena nilai-nilai saya yang terlalu biasa, cenderung ‘kebakaran’ terutama untuk mata pelajaran matematika dan fisika, saya sering menjadi target guru-guru di SMP dan SMA untuk maju ke depan kelas mengerjakan soal di papan. Biar cepet pinter, kata guru saya. Namun, hal ini selalu menjadi motivasi kuat saya untuk berubah lebih baik,” kenang Sinta.

 

Setelah menamatkan pendidikan SMA, ia melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung. Di sinilah ia mulai banyak melihat kesempatan untuk mengembangkan dirinya. Selama menempuh pendidikan di Unpad, Sinta aktif mengikuti banyak kegiatan mahasiswa antara lain, Asian Law Student Association (ALSA) dan Moot Court Society.

 

Ketika duduk di bangku kuliah, dengan motivasi yang kuat, ia mulai mencoba untuk menantang dirinya sendiri untuk selalu melakukan sesuatu yang terbaik untuk dirinya dan sekitar.  

 

“Waktu kuliah dulu saya punya pilihan selesai kuliah langsung pulang. Namun, saya coba untuk lebih aktif dan menantang diri sendiri. Saya mulai mencoba mengikuti beberapa seleksi untuk kompetisi pengadilan semu baik tingkat nasional maupun internasional, dan saya berhasil lolos seleksi.”

 

Ia membuktikan bahwa ia mampu keluar dari pandangan sebelah mata rekan-rekan sebelumnya. Ia berhasil membuktikan sebaliknya dan terpilih mewakili Unpad berpartisipasi dalam Willem C. Vis International Commercial Arbitration Moot Court di Hong Kong. Tidak hanya itu, ia mampu menyelesaikan studinya dengan predikat Cum Laude.

 

Menyambut Tantangan di Walalangi & Partners

Setelah bergabung dengan Walalangi & Partners, Sinta mendapatkan tantangan yang ia mau, karena sistem di Walalangi & Partners yang memberikan pengacara-pengacara terbaik mereka untuk menangani klien bersama-sama dengan Partners.

 

Melalui Walalangi & Partners, Sinta mendapatkan kesempatan menangani banyak klien korporasi ternama, baik perusahaan domestik, termasuk group perusahaan konglomerasi Indonesia dan perusahaan-perusahaan multinasional dalam berbagai bidang. Sejumlah hal yang pernah ia tangani, seperti mewakili Showa Denko dalam restrukturisasi dan divestasi saham Showa Denko di PT Indonesia Chemical Alumina (ICA), suatu perusahaan yang didirikan pada tahun 2007 dengan permodalan senilai USD 188,5 juta dan produksi tahunan sebesar 300 ribu ton chemical grade alumina (CGA) yang menghasilkan penjualan tahunan sebesar USD 200 juta dan mewakili pihak debitur dalam pembiayaan senilai Rp2.265.160.000.000 oleh anak perusahaan bank Jepang untuk mendukung pembangunan dan pengembangan kawasan perkantoran dan apartemen yang berlokasi di wilayah Kebayoran Baru, Jakarta, Indonesia.

 

Klien Walalangi & Partners memuji keahlian Sinta dalam memberikan advis hukum yang tepat untuk permasalahan yang mereka hadapi dan dalam memberikan solusi praktikal. Beberapa klien yang mengapresiasi Sinta antara lain adalah Toyota Tsusho Corporationdalam ekspansi proyek residensial tahap III mereka melalui pembelian lahan dan pembangunan apartemen yang berlokasi di Cikarang Bekasi, dengan total investasi senilai Rp910.000.000.000 atau kurang lebih senilai ¥ 7.142.000.000. Proyek ini merupakan kelanjutan dari kesuksesan pembangunan dan pengoperasian dua proyek sebelumnya yaitu AXIA Tahap I dan AXIA Tahap II dan suatu perusahaan Jepang ternama dalam pembangunan hunian Innopark dengan total investasi senilai Rp200.000.000.000 yang berlokasi di kawasan industri Cikarang Barat.

 

Lebih lanjut, klien juga menghargai kemampuannya dalam merancang struktur transaksi yang efisien untuk investasi jutaan Dolar mereka. Menurut klien, kemampuan Sinta dalam mengkritisi suatu permasalahan hukum dengan cepat dan tepat adalah nilai lebihnya dibanding rekan sejawat lain. Misalnya, ketika ia menangani kreditur Jepang dalam pembiayaan senilai ¥ 8.000.000.000 kepada perusahaan Indonesia yang mengawasi pembiayaan berbagai proyek infrastruktur di Indonesia. Sinta juga dipercaya klien internasional Walalangi & Partners dalam beberapa transaksi perusahaan fintech di Indonesia antara lain (1) memberikan advis terkait standar transaksi dokumen yang digunakan dalam kegiatan layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi (Peer to Peer Financing atau P2P), dan (2) memberikan advis untuk pendirian dan perolehan izin usaha.

 

Sebagai pengacara yang andal, tentunya Sinta juga harus menguji diri sendiri dalam menulis artikel hukum. Melalui Walalangi & Partners, ia mendapatkan kesempatan menerbitkan publikasi berskala internasional yang sangat dihargai oleh klien dan rekan sejawatnya. Beberapa publikasi yang telah diterbitkannya adalah:

 

  • Sinta Dwi Cestakarani/R. Wisnu Renansyah Jenie/Femalia lndrainy Kusumowidagdo, The International Comparative Legal Guide to: Corporate Governance 2019, Global Legal Group (GLG), 2019.
  • Luky I. Walalangi/Hans Adiputra Kurniawan/Sinta Dwi Cestakarani, Fintech 2019 Edition, The International Comparative Legal Guide (ICLG), Global Legal Group, 2019.
  • Luky I. Walalangi/Miriam Andreta/Sinta Dwi Cestakarani, Indonesia, Pitfalls of Creditor Security in Indonesia, Global Banking & Financial Policy Review 2018/2019, IFLR Yearbooks, 2018/2019.

 

Menurut Sinta apa yang ia capai sampai hari ini hanyalah permulaan. Dalam perjalanan kariernya, tantangan terbesar bukanlah rumitnya suatu transaksi, melainkan cara ia bisa melawan dirinya sendiri. Melawan godaan dari dirinya sendiri untuk berhenti dan menyerah ketika menemukan kesulitan. ‘Keep moving forward’, kalimat itu yang menjadi dan akan terus menjadi pegangan baginya untuk terus berkarya dan mengembangkan diri. 

 

Sinta juga menambahkan bahwa tempat kerja juga merupakan faktor penting dalam menunjang karier seseorang. Ia merasa beruntung menjadi bagian dari Walalangi & Partners. “W&P untuk saya bukan sekadar tempat bekerja. Di sini, saya menemukan keluarga yang selalu mendukung, memberikan kesempatan untuk terus mengembangkan diri, dan mendorong saya untuk keluar dari zona nyaman. Rekan-rekan di W&P bukan sekadar rekan kerja. Mereka adalah keluarga dan sahabat yang selalu bisa saya andalkan,” tutupnya.

 

Artikel ini merupakan kerja sama dengan firma hukum yang tercatat sebagai pelanggan profesional Hukumonline dalam Program NexGen Lawyers 2019.

Tags:

Berita Terkait