Kantor Hukum HDPP Attorneys & Consultants baru terbentuk pada 2023 yang didirikan oleh empat orang partner. Yakni Andhika Putra, Agung Darmawan, Jimmy Hutagalung dan Mario Laurentius Pangestu. HDPP Law Firm merupakan gabungan atau merger dari dua kantor hukum Solis Advisors yang unggul di bidang litigasi dan Darmawan & Partners non-litigasi. Kedua kantor hukum tersebut sebelumnya telah berdiri sejak 2018-2019.
Managing Partner HDPP Attorneys & Consultants, Andhika menuturkan, pembentukan HDPP Law Firm merupakan gabungan dua kantor hukum yang memiliki keunggulan di sektor litigasi dan non-litigasi. Dengan begitu, HDPP Attorneys & Consultants mampu menyediakan layanan hukum penuh atau full-services kepada klien. Selain itu, pembentukan HDPP Attorneys & Consultants ini juga membentuk citra baru sebagai kantor hukum papan atas di Indonesia.
“Saya kenal dengan Pak Agung yang fokus banget pada banking finance, start-up investment, fintech peer to peer lending. Tapi, kami sama-sama fokus kerja enggak terlalu pikirin branding. Jadi, kita inisiatif bagaimana kalau bisa kita gabungkan. Saya fokus kepada branding, marketing dan membesarkan nama supaya dikenal dan ada nama di dunia hukum Indonesia dan internasional,” ujarnya kepada Hukumonline di kantornya, Selasa (22/11/2023).
Andhika menyampaikan dengan penggabungan ini HDPP Law Firm menargetkan para partner dan lawyernya masuk dalam jajaran top dunia. Menurutnya kantor hukum yang dipimpinnya memiliki kekhususan di bidang litigasi hingga non-litigasi. Sementara di bidang corpotate lawye, HDPP Attorneys & Consultants tak sekedar umum.
“Tapi benar-benar yang bisa spesifik juga,” katanya.
Baca juga:
- Dua Law Firm Ini Merger dengan Nama Baru Trilexica at Law
- Ciptakan Firma Hukum Global, 2 Firma Terkemuka Ini Lakukan Merger
Team HDPP Attorneys & Consultants. Foto: Istimewa
Andika melanjutkan, dalam rangka penyamaan visi antar partner menjadi aspek yang menjadi perhatian dalam penggabungan dua kantor hukum tersebut. Selain itu, terdapat sistem baru seperti perekrutan lebih ketat, hingga laporan keuangan terintegrasikan dalam HDPP Law Firm.
Dia menuturkan, ada tantangan yang dihadapi dalam menjalankan kantor hukum yang baru. Seperti menyamakan persepsi semua partner. Misalnya dahulu, Solis Advisors memiliki tiga partner. Dengan demikian, laporan keuangan dan pembagiannya pun berbeda. Kemudian, ditransisikan semuanya menjadi satu kesatuan di HDPP Attorneys & Consultants.