Shenandoah Annisaputri: Memberikan Sentuhan Personal dalam Menangani Setiap Transaksi
Hukumonline's NeXGen Lawyers 2021,

Shenandoah Annisaputri: Memberikan Sentuhan Personal dalam Menangani Setiap Transaksi

Tidak ada pekerjaan yang persis sama dan dapat diselesaikan dengan solusi yang sama. Masing-masing advis dan produk hukum adalah sesuatu yang tailored, yang dibuat khusus untuk klien tersebut.

Tim Publikasi Hukumonline
Bacaan 4 Menit

 

“Saat ini, M&T memiliki managing partner perempuan dan komposisi partner perempuan yang merupakan ibu bekerja. Komposisi ini hampir sama banyaknya dengan partner laki-laki. Lingkungan bekerja di M&T yang bersifat kekeluargaan dan suportif juga sangat membantu bagi para ibu bekerja di kantor ini,” Shenda menambahkan.

 

Secara umum, Shenda menilai, telah ada banyak opsi bagi perempuan—khususnya ibu—untuk dapat tetap bekerja dan mengurus keluarga dengan baik. Beberapa contohnya, yaitu daycare atau jam kerja fleksibel. Meski perempuan cenderung memiliki beban lebih berat di tengah-tengah perannya sebagai pekerja, istri, sekaligus ibu, perempuan sebenarnya dapat melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu untuk mewujudkan work-life balance sekaligus menjalankan perannya dengan baik. Dengan kata lain, peran sebagai istri maupun ibu, tidak mengurangi profesionalisme seorang perempuan dalam menjalankan pekerjaannya.  

 

Pandemi Berikan Perspektif Baru

Shenda memahami, pandemi mengubah dinamika ibu bekerja menjadi lebih sulit. Jika sebelumnya ada pembatasan yang jelas, yaitu jam kerja di kantor dan anak-anak di daycare; kini ia harus secara penuh di rumah. Seluruh peran harus ia jalani sekaligus secara paralel setiap hari. Hal yang tidak mudah ini tentu membutuhkan ketahanan fisik dan mental bagi seorang ibu.

 

Shenda sendiri mengakui, ia tidak terlalu memikirkan kesulitan-kesulitan tersebut, dan menggantinya dengan rasa syukur, pemikiran positif, serta kerja sama tim yang baik dengan suami. Justru, keadaan saat ini memberinya kesempatan untuk menyesuaikan jam kerja menjadi lebih fleksibel dan mendampingi perkembangan anak-anaknya di ‘usia emas’.

 

“Anak-anak menjadi hiburan bagi saya dan suami, di tengah beratnya working from home selama pandemi,” terang Shenda.

 

Lia Alizia, Managing Partner di Makarim & Taira S. mengungkapkan, Shenda adalah representasi konsultan hukum muda perempuan yang potensial karena sangat dapat diandalkan untuk menangani pekerjaan-pekerjaan rumit atau yang membutuhkan kecepatan.  Shenda juga cepat memahami masalah besar dan mampu memberikan solusi.  Selama pandemi dan bekerja dari rumah, Shenda mampu membuktikan profesionalitas dan ketangguhannya dalam bekerja, sembari menjalankan perannya sebagai seorang ibu rumah tangga yang mengurus dua anak-anaknya yang masih kecil.  

 

Pada akhirnya, masa pandemi banyak memberikan Shenda perspektif baru dan kesempatan untuk lebih kontemplatif dalam menjalani kehidupan. Prinsipnya, ‘do your best, let God do the rest’. Ia meyakini, sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Selain itu, ‘always choose kindness’ juga satu hal yang penting baginya. Dalam hal yang satu ini, ia sendiri mengaku banyak terinspirasi dari rekan kerja di M&T yang memiliki kesadaran sosial tinggi, termasuk terhadap teman-teman down syndrome. Memang, sebagai ibu bekerja, kadang kesibukan juggling antara bekerja dan mengurus keluarga membuat dia kurang memerhatikan sekitarnya. Namun, lewat kejadian-kejadian dalam masa pandemi, Shenda berharap dia bisa lebih bermanfaat bagi orang lain, selain keluarganya sendiri.

Tags:

Berita Terkait