Setahun WFH, Ini Kunci Sukses Hanny Sebagai Konsultan Hukum Andal
Hukumonline's NeXGen Lawyers 2021

Setahun WFH, Ini Kunci Sukses Hanny Sebagai Konsultan Hukum Andal

Tak hanya harus beradaptasi dengan perubahan dan norma baru pandemi, ia juga harus menyesuaikan diri saat harus kembali bekerja usai menyelesaikan cuti melahirkan.

Tim Publikasi Hukumonline
Bacaan 3 Menit
Hanny, Associate Firma Hukum Hiswara Bunjamin & Tandjung.
Hanny, Associate Firma Hukum Hiswara Bunjamin & Tandjung.

Terhitung sekitar satu tahun sudah, kita bersama-sama berjuang melewati pandemi Covid-19 yang menghantam dunia. Untuk tetap dapat bertahan, masyarakat dunia dipaksa untuk beradaptasi dengan cara hidup baru. Segala pembatasan seperti, jaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker menjadi keseharian dalam kehidupan normal baru, yang harus dijalani oleh semua orang, tanpa kecuali.

 

Bagi Hanny (31), associate dari grup finance, real estate and projects Hiswara Bunjamin & Tandjung, tahun 2020 merupakan tahun yang unik. Tidak hanya harus beradaptasi dengan norma-norma baru pandemi, ibu muda beranak satu ini juga harus menyesuaikan diri saat harus kembali bekerja setelah menyelesaikan cuti melahirkan.

 

Setahun penuh bekerja dari rumah—work from home (WFH), cara mengatur waktu dan tempat bekerja baru menjadi hal yang cukup menantang baginya. Apalagi, Hanny harus pandai-pandai mengatur perannya sebagai konsultan hukum perbankan dan ibu, supaya keduanya bisa berjalan secara selaras. “Saya tentunya senang karena bisa melihat perkembangan anak secara dekat di rumah, meskipun  tetap bekerja tanpa henti sepanjang hari,” ucapnya.

 

Bagi Hanny, tetap fokus, tahu prioritas, dan mau terus belajar adalah kunci untuk menjadi konsultan hukum yang andal. Meskipun menyeimbangkan antara bekerja dan kehidupan pribadi masih menjadi tantangan setiap harinya, tetapi di tengah kesibukannya, ia berambisi untuk membentuk pola hidup sehat lewat rutinitas olahraga.

 

Konsultan Hukum Harus Mampu Mengikuti Perkembangan Hukum

Perubahan tak hanya terjadi dalam keseharian Hanny, tetapi juga dalam bidang hukum. Banyak perubahan tak terprediksi terjadi selama masa pandemi, dan hukumlah elemen penting untuk menjadi pegangan. Mulai dari sistem hukum ketenagakerjaan sehubungan dengan kebijakan bekerja dari rumah, sampai dengan diterbitkannya Omnibus Law oleh pemerintah Indonesia untuk menyelamatkan pertumbuhan ekonomi. 

 

Sebagai konsultan hukum di bidang perbankan, Hanny mengawali tahun 2021 dengan transaksi-transaksi financing yang padat. Klien-klien sektor pemberi pembiayaan skala nasional maupun internasional menunjukkan sifat agresifnya dalam mengucurkan dana pembiayaan yang sempat tertunda sejak tahun 2020. Di sisi lain, klien-klien sektor pelaku bisnis pun gencar untuk mendapatkan pembiayaan guna menyokong bisnisnya yang memiliki performa buruk selama 2020. Belum lagi restrukturisasi utang yang marak terjadi akibat terpuruknya ekonomi pada awal pandemi.

 

Perubahan proses negosiasi suatu transaksi sendiri merupakan salah satu konsekuensi perubahan yang terjadi akibat pandemi. Misalnya, negosiasi mengenai perlunya dana cadangan untuk menjalankan bisnis suatu debitur dengan mempertimbangkan situasi pandemi; pentingnya peranan klausul force majeure dalam suatu kontrak bisnis selama pandemi; hingga aspek hukum penggunaan e-signature untuk suatu dokumen yang ditandatangani semenjak pandemi.

 

“Negosiasi hal seperti ini akan melekat selama pandemi dalam praktik hukum kontrak,” jelas Hanny yang sudah berpengalaman delapan tahun sebagai konsultan hukum.

 

Seluruh hal tersebut masih belum termasuk dengan konsekuensi yang muncul atas penerbitan hukum maupun peraturan baru oleh pemerintah, untuk mendukung segala sektor dalam menghadapi situasi pandemi. Bagaimanapun, praktisi hukum dituntut untuk mengikuti perkembangan dan perubahan hukum yang berlaku selama pandemi.  

 

Adrianus Adritomo (Tommy), Partner dari Firma Hukum Hiswara Bunjamin & Tandjung mengungkapkan Hanny merupakan associate andal yang dapat dengan cepat menyeimbangkan peran dan kapasitasnya sehari-hari. “Hanny dapat dipercaya untuk menangani cross border transactions dengan struktur transaksi yang rumit, bahkan dengan deadline transaksi ketat. Semua ini ia kerjakan di tengah situasi bekerja dari rumah yang sangat menantang dan perlu keseimbangan yang baik,” katanya.

 

Menurut Hanny, dengan beragam klien, mulai dari bank, investment banks, private equity funds,hinggaperusahaan terkemuka lain, seorang konsultan hukum diharapkan tidak hanya dapat mengerti hukum dan aplikasinya, melainkan juga dapat memberikan interpretasi hukum dan masukan secara komersial yang dapat mendukung proses negosiasi suatu transaksi. Di sisi lain, pada masa sulit ini, ia juga harus memosisikan diri menjadi rekan bagi klien.

 

Adapun pengalaman Hanny sebagai konsultan hukum mencakup membantu kliennya dalam transaksi-transaksi financing, refinancing, project finance dan restructuring dalam sektor industri, real estate, pertambangan dan energi. 

Tags: