Pemerintah DKI Jakarta berencana menambah seribu armada baru moda transportasi umum Transjakarta. Semua armada baru tersebut nantinya akan menggunakan bahan bakar gas (BBG). Komitmen tersebut telah disepakati oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik.
”Antara kita dan Gubernur DKI, sudah janjian untuk menandatangani dan melaksanakan lebih keras konversi BBM ke BBG bagi kendaraan-kendaraan di DKI yang akan diplopori dengan kendaraan transjakarta. Jadi transjakarta yang lama sudah kami suplay gasnya, kemudian Gubernur DKI, Pa Jokowi akan mendatangkan 1.000 lagi transjakarta dan semua akan menggunakan BBG,” ujar Menteri ESDM, Jero Wacik dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR membahas RAPBN, Rabu (5/9).
Untuk mendukung realisasi BBG sebagai bahan bakar seluruh armada Transjakarta, Wacik berjanji pihaknya akan menyediakan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) mobile di setiap pool. Wacik berharap dengan pola demikian, bus Transjakarta tidak perlu lagi antri di jalan untuk mencari SPBG.
"Jadi, Transjakarta sebelum keluar dari poolnya sudah diisi penuh bahan bakarnya,” tandas Wacik.
Nantinya, SPBG mobile juga akan disediakan untuk pool taksi. Oleh karena itu, Wacik berharap perusahaan taksi dapat mendukung program konversi BBM-BBG.
Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM telah membuat demo plant SPBG yang dapat diterapkan secara mobile. Langkah ini merupakan implementasi dari program konversi BBM ke BBG guna mengurangi konsumsi BBM. Menurut penelitian Balitbang ESDM, penghematan yang didapat dari sisi pengguna sangat signifikan yakni mencapai hampir 70 persen.