Almarhum seperti sudah menyadari bahwa buku-bukunya menjadi warisan terbesar bagi dunia hukum di Indonesia. Himpunan ini merupakan sumbangsih yang baik dan berguna untuk diwariskan kepada generasi yang lebih muda dalam mengembangkan hukum di negara kita, begitu almarhum menulis.
Pada buku lain, almarhum juga mengguratkan kegelisahan sekaligus harapan tentang warisan karya-karyanya bagi kepentingan generasi muda. Kami merasa amat sayang jika tidak dihimpun pula untuk kalangan generasi sarjana hukum Indonesia mendatang.
Sebuah ungkapan kecintaan pada Tanah Air yang selama bertahun-tahun ditinggalkan almarhum. Kecintaan yang tak akan lekang diterpa sinar matahari atau mengelupas karena air hujan. Meskipun jarak antara Jakarta dan Perth begitu jauh, karya-karya almarhum Prof. Sudargo Gautama akan tetap dikenang. Dari tempat tinggalnya di Kingspark Avenue, Crowly, Perth, kabar duka itu bertiup ke Indonesia. Dan di Indonesia, dunia hukum baru saja kehilangan salah seorang putra terbaiknya.
Selamat jalan, Prof. !