Selama 2021, 5 UU Ini Paling Sering Jadi Objek Pengujian
Laporan Tahunan MK 2021

Selama 2021, 5 UU Ini Paling Sering Jadi Objek Pengujian

Dari 121 perkara PUU, terdapat 5 UU yang paling sering dimohonkan pengujiannya selama 2021 yakni UU Cipta Kerja, UU Pemilu, KUHP, UU KPK, dan UU Kepailitan dan PKPU. Pemerintah berharap Putusan MK haruslah memberikan rasa keadilan dan kepastian hukum yang disertai juga dengan kemanfaatan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

CR-28
Bacaan 3 Menit
Ketua MK Anwar Usman saat menyampaikan Laporan Tahunan MK 2021, Kamis (10/2/2022). Foto: CR-28
Ketua MK Anwar Usman saat menyampaikan Laporan Tahunan MK 2021, Kamis (10/2/2022). Foto: CR-28

Mahkamah Konstitusi (MK), salah satu lembaga negara yang menyelenggarakan fungsi kekuasaan kehakiman dengan kewenangan mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final and binding. Sejak berdiri pada tahun 2003, MK mencatat hingga tahun 2021 terdapat 3.341 perkara yang teregistrasi.  

Dari total 3.341 perkara itu terdiri dari 1.501 perkara Pengujian Undang-Undang (PUU); 29 perkara Sengketa Kewenangan Lembaga Negara (SKLN); 676 perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU); dan 1.135 perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Kepala Daerah (PHPKD). Dari akumulasi yang ada itu, totalnya terdapat 3.317 perkara telah diputus. Artinya sampai akhir tahun 2021, masih terdapat sisa 24 perkara yang tengah dalam proses pemeriksaan.

“Selama 2021, MK telah menangani 277 perkara yang terdiri dari 121 perkara PUU; 3 perkara SKLN; 153 PHPKD. Dari total tersebut, 253 perkara sudah diputus dengan rincian 99 PUU; 3 SKLN; 151 PHPKD,” ujar Ketua MK Anwar Usman dalam sidang pleno khusus Laporan Tahunan (Laptah) MK 2021 yang digelar secara daring dan luring, Kamis (10/2/2022). Agenda tahunan ini turut dihadiri Presiden RI Joko Widodo beserta tamu undangan lain yang diikuti secara terbatas.  

Anwar menuturkan hingga akhir tahun 2021, masih tersisa 22 perkara PUU dan 2 perkara PHPKD yang masih dalam proses pemeriksaan. Sedangkan seluruh perkara SKLN telah diputus. Sebelumnya, MK sudah menggelar sebanyak 924 sidang yang terdiri dari 471 sidang panel dan 453 sidang pleno. Berkenaan dengan jangka waktu penyelesaian perkara pada 2021, untuk perkara PUU dan SKLN rata-rata memakan waktu penyelesaian 2,97 bulan per perkara.

Dia mengungkapkan terdapat 5 UU yang paling sering dimohonkan pengujiannya kepada MK selama 2021. Kelima UU tersebut terdiri atas UU No.7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum dan UU No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang masing-masing diuji sebanyak 9 kali. Lalu, Kitab UU Hukum Pidana (KUHP) terdapat 4 kali pengujian.

(Baca Juga: Ini 13 Putusan MK yang Dikabulkan Sepanjang 2021)

Tidak hanya itu, UU No.19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas UU No.30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi dan UU No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang juga masuk dalam “lima besar” UU yang sering dilakukan judicial review. Kedua UU itu masing-masing telah diuji sebanyak 3 kali.

"Seluruh kelancaran aktivitas berkenaan dalam penanganan perkara ini tidak dapat dilepaskan dari dukungan optimal kepaniteraan dan sekretariat jenderal MK dalam membangun, mengembangkan, dan menyediakan piranti kerja dan aplikasi berbasis teknologi,” ujarnya.

Tags:

Berita Terkait