Law Abiding Citizen:
Sebuah Kekecewaan Terhadap Saksi Mahkota dan Plea Bargain
Resensi

Law Abiding Citizen:
Sebuah Kekecewaan Terhadap Saksi Mahkota dan Plea Bargain

“Beginilah sistem hukum dan peradilan kita bekerja.”

ALI
Bacaan 2 Menit
Law Abiding Citizen:<br>Sebuah Kekecewaan Terhadap Saksi Mahkota dan Plea Bargain
Hukumonline

Film “Law Abiding Citizen” berkisah tentang pembantaian terhadap keluarga Clyde Shelton. Istri dan anaknya dibunuh secara sadis. Dua pelaku pembunuhan itu -Clarence Darby dan Rupert Ames- akhirnya dibawa ke meja hijau.

Darby adalah pelaku utama yang menikam pisau ke tubuh korban dan Ames berperan sebagai medepleger (turut serta). Kasus ini ditangani oleh jaksa penuntut umum yang sedang naik daun, Nick Rice yang diperankan oleh aktor Jamie Foxx. 

Rice kesulitan untuk mendapat bukti yang kuat untuk menjerat kedua pelaku tersebut dalam menangani kasus ini. Rice pun terpaksa melakukan bargaining dengan salah seorang terdakwa, Darby. Berkas perkara Darby dan Ames memang dipisah dalam persidangan. Darby didaulat menjadi saksi mahkota dalam berkas perkara Ames. Alhasil, Ames dijatuhi vonis hukuman mati. Sedangkan Darby hanya divonis lima tahun penjara.

Dalam sebuah penanganan perkara, penggunaan saksi mahkota memang kerap dilakukan. Bila ada dua terdakwa atau lebih yang melakukan pembunuhan, berkas perkaranya dipisah dalam persidangan. Tujuannya agar masing-masing terdakwa 'diadu' untuk memberikan kesaksian yang memberatkan satu sama lain. Inilah yang disebut sebagai saksi mahkota.

Praktik ini diikuti dengan plea bargain, yakni jaksa memberi tuntutan hukuman yang ringan bagi terdakwa yang berperan sebagai saksi mahkota. Praktik plea bargain memang sangat dikenal dalam criminal justice system di Amerika Serikat. 

Clyde -diperankan oleh aktor Gerard Butler- tentu saja kecewa berat dengan hasil sidang pengadilan. Pasalnya, ia melihat dengan jelas bagaimana Darby menikam istri dan anaknya hingga tewas. Namun, hukuman yang diterima Darby hanya lima tahun penjara. Ia juga sangat kecewa dengan tindakan Rice karena sudah berulangkali diingatkan agar tidak melakukan bargaining dengan terdakwa.

Namun, Rice justru memberi alasan yang membuat miris dunia peradilan. “Beginilah sistem hukum dan peradilan kita bekerja,” ujar Rice. Ia beralasan, bila bargaining tidak dilakukan maka dua terdakwa justru akan divonis bebas. Meski Clyde yakin Darby melakulan pembunuhan, tetapi bukti-bukti yang ada tidak cukup kuat untuk membuktikan itu. Clyde harus menerima kenyataan bahwa hukum adalah pembuktian di ruang sidang.

Judul Film

Law Abiding Citizen

Durasi

108 menit

Produksi

Overture Films

Sutradara

Gary Gray

Pemain

Jamie Foxx, Gerard Butler, Leslie Bibb, Christian Stolte

Film ini semakin seru saat mengambil latar kejadian 10 tahun setelah penjatuhan vonis tersebut. Clyde mulai merancang sebuah peradilan jalanan sebagai ajang balas dendam. Darby dibunuh secara sadis. Tubuhnya dimutilasi hingga menjadi 25 bagian. Namun, ia melakukannya tanpa meninggalkan bukti apapun.

Waktu 10 tahun memang digunakan Clyde yang seorang insinyur untuk belajar hukum. Buku anotasi putusan-putusan Mahkamah Agung (MA) Amerika Serikat pun ia santap. Ia tahu betul hak-hak yang dimilikinya bila kelak menjadi tersangka atau pun terdakwa. Dan yang lebih penting lagi, ia paham bahwa terdakwa baru bisa divonis bersalah bila terdapat bukti-bukti yang cukup kuat. Clyde pun sangat tenang saat ditetapkan sebagai terdakwa. Rice kembali menjadi jaksa penuntut umum untuk kasus ini.

Clyde memang ditahan selama proses pemeriksaan. Namun, itu tak mengurungkan niatnya untuk terus melakukan pembunuhan. Sejumlah orang yang dianggapnya terlibat dalam penjatuhan vonis ringan terhadap pembunuh istri dan anaknya satu persatu mati terbunuh. Clyde memang cukup cerdas melakukan semua itu dari dalam tahanan. Karenanya, salah satu tagline film ini adalah “How do you stop a killer who is already behind bars?”

Lalu, bagaimana dengan nasib Clyde selanjutnya? Apakah 'hukum benar-benar mengikat warga negara' seperti judul film ini? Atau hukum tak cukup kuat menunjukkan tajinya karena alasan kurang alat bukti?

Apa pun endingnya, film ini memang sangat layak ditonton oleh masyarakat hukum sebagai sebuah kritikan terhadap sistem dan praktek peradilan. Terlebih lagi untuk anda yang berprofesi sebagai jaksa penuntut umum yang kerap menggunakan saksi mahkota dan praktik plea bargain dalam mengungkapkan sebuah kasus.

Uniknya, di akhir film yang disutradarai oleh Gary Gray, Rice yang digambarkan sebagai jaksa yang cerdas mengaku kapok melakukan plea bargain dalam kasus pembunuhan. “Jangan pernah melakukan bargain dengan pembunuh!” katanya.

Selamat menonton.

Tags: