Sarpin Rizaldi: Hakim, Mantan Pesepakbola dan Gitaris
Berita

Sarpin Rizaldi: Hakim, Mantan Pesepakbola dan Gitaris

Sempat bergabung dengan PS Hercules yang berpartisipasi dalam kompetisi Divisi Utama Persija.

HAG
Bacaan 2 Menit

Sarpin lalu mendaftar ke dua universitas, Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang dan IKIP Padang. Akhirnya, Sarpin memilih Fakultas Hukum Universitas Andalas dengan progam Hukum Pidana, jurusan hukum acara pidana. Sekira empat tahun, Sarpin berhasil merampungkan studi.

“Dari angkatan 1982, saya yang pertama tamat dari sebanyak 300 mahasiswa seangkatan. Saya termasuk yang utama, agar orang-orang tahu saya itu tidak bodoh. Itu masa transisi ke sistem SKS. Itu berbeda dengan sistem SKS yang sekarang,” jelasnya.

Setelah mendapatkan gelar Sarjana Hukum, Sarpin kembali merantau ke Jakarta untuk mengikuti tes calon hakim dan jaksa. Hasilnya, Sarpin dinyatakan lolos, baik untuk seleksi jaksa maupun hakim. Namun, Sarpin memilih hakim karena itu adalah cita-citanya

“Saya langsung mengambil hakim setelah tamat Desember 1986. Tes cakim (calon hakim) 1987, saya hijrah ke Jakarta merantau, langsung lulus. Tahun itu, ada dua periode penerimaan. Penerimaan jaksa dan penerimaan hakim. Ahamdulillah saya dua-duanya lulus. Saya pilih cakim karena memang sudah cita-cita saya,” ujarnya.

Setelah menjadi cakim selama empat tahun, Sarpin kemudian mendapatkan SK pengangkatan hakim pada tahun 1992. “Menjadi cakim itu butuh waktu lama, jadi jangan pikir kalau jadi hakim itu gampang. Cakim saja empat tahun,” pukasnya.

Selama menjadi hakim, Sarpin mengaku beberapa kali menangani perkara yang cukup menarik perhatian masyarakat. Seperti pada saat dinas di Aceh, dirinya merupakan salah satu majelis yang memeriksa dan memutus perkara panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

“Saya pernah dinas di Aceh, pada waktu bergejolak tahun 1998 di Lhokseumawe saya ada di situ menjadi majelis yang menyidangkan panglima GAM,” tambahnya.

Tags:

Berita Terkait