Dalam rangka menyambut kontestasi politik tahun 2024, Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) meluncurkan sebuah film berjudul ‘Kejarlah Janji’ yang digarap langsung oleh sutradara kondang Indonesia, Garin Nugroho.
Bertepatan pada peluncuran gala premier film Kejarlah Janji, Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mengungkapkan masyarakat kini harus memaknai pemilu bukan sekadar kontestasi kekuasaan, melainkan peristiwa kebudayaan.
“Seringkali topik pemilu ini dilihat dan dimaknai sebagai peristiwa politik dan ekonomi, yang jarang dilihat adalah pemilu sebagai peristiwa kebudayaan. Maka, melalui film ini dalam rangka supaya kita makin berbudaya dalam berpolitik dan menjadikan pemilu bukan sekadar peristiwa kontestasi kekuasaan dan ekonomi tetapi keindahaan, pertemanan, kekerabatan yang kita utamakan dan bagaimana kita cari jalan keluar untuk menghadapi situasi itu,” kata Hasyim dalam gala premier film ‘Kejarlah Janji’ pada, Jumat (15/9) malam.
Baca juga:
- Menanti Komitmen KPU Merevisi PKPU Pencalonan Anggota Legislatif
- Bola Panas Peraturan KPU Dilempar ke Mahkamah Agung
Hasyim menyadari, bahwa Indonesia berkultur majemuk yang sudah pasti rentan akan adanya konflik pada saat pemilihan umum. Apalagi dalam konteks pemilu yang hanya dianggap sebagai kontestasi kekuasaan.
Untuk itu, melalui film ini KPU RI berusaha untuk meminimalisir akan munculnya kepermukaan kekerasan saat pemilu, baik kekerasan secara fisik maupun verbal. Ia berharap masyarakat tidak terpecah belah dalam pemilu 2024 mendatang.
“Kita mungkin merasakan pada tahun 2017 dan 2019 itu levelnya sudah saling membenci di grup-grup keluarga dan alumni kita saling caci maki, saya kira itu suatu pekerjaan yang penting,” ujar dia.