Untuk itu, Ia berharap auditor yang nantinya terpilih betul-betul independen dan sudah memiliki reputasi dalam melakukan penilaian. “Karena kalau sekadar pemeriksaan stok atau piutang itukan sebenernya juga sudah dicatat sama perusahaan kan. Jadi ahli harus mengecek lebih daripada itu,” ujarnya.
Misalnya, ahli harus bisa mengukur seberapa jauh perusahaan mampu untuk beroperasi kedepan; berapa tingkat pengembalian yang bisa dijanjikan kepada kreditur; berapa jumlah utang yang bisa menjadi utang yang dipertahankan lengkap dengan perhitungan tingkat suku bunga. “Harus dicek arus kasnya, jadi lebih dari sekedar stock opname. Lebih kepada case generating capacity debitur seberapa kuat untuk membayar kreditur-krediturnya,” pungkasnya.