Rujuk Antar Dua Kubu di Ikadin, Mungkinkah?
Utama

Rujuk Antar Dua Kubu di Ikadin, Mungkinkah?

Perpecahan ditubuh Ikadin dinilai mencoreng maksud dan tujuan organisasi profesi. Rekonsiliasinya pun terancam gagal karena kedua kubu bersikukuh.

IHW/ISA
Bacaan 2 Menit

 

Otto Hasibuan kontan membantahnya. Menurutnya, pemimpin sidang saat itu bersedia untuk melakukan voting, namun mereka terburu walk out. Saya menyesalkan sikap mereka yang saat itu melakukan walk out. Tapi saya berharap itu cuma ekspresi emosi mereka saja, tandasnya.

 

Pandangan lain datang dari perwakilan DPC Ikadin Jakarta Pusat (Jakpus), yang meski tidak ikut boyongan ke Munas 'tandingan', tapi kemudian bersama-sama dengan DPC Medan dan Surakarta, juga walk out pada saat sidang pemilihan ketua umum. Aksi walk out ketiga DPC ini dilakukan karena mereka mengaku tidak puas atas kepimpinan pemimpin sidang.

 

Soleh Amin, Ketua DPC Ikadin Jakpus, menilai sikap pemimpin sidang yang secara sepihak menetapkan formatur tunggal tanpa mau mendengarkan keberatan dari kubu Teguh, sangatlah tidak demokratis. Pemimpin sidang cenderung bersikap otoriter.

 

Selain itu, sejak awal Soleh mengaku sudah mencium ada gelagat tidak baik dalam Munas. Sepertinya sudah ada skenario dari pihak tertentu untuk menggolkan kepentingannya, urai Soleh. Indikasinya, proses pemilihan pimpinan sidang sudah diatur sedemikian rupa sehingga dalam setiap agenda sidang yang strategis, seperti pertanggungjawaban pengurus, selalu dipegang oleh pihak tertentu.

 

Secara logika, seharusnya orang yang menjabat sebagai pengurus, tidak boleh menjadi pimpinan sidang yang agendanya meminta pertanggungjawaban pengurus kan? kata Soleh. Tidak hanya itu. Contoh keanehan yang lain adalah ketika ada peserta yang memiliki perbedaan pendapat dengan pemimpin sidang, langsung diinterupsi atau disoraki oleh peserta lainnya, sambungnya.

 

Meski demikian, Soleh mengaku tidak bergabung dengan kubu Teguh Samudera. Sekali lagi saya tegaskan walk out kami lakukan, karena situasi di dalam Munas sudah tidak lagi kondusif. Kami juga tidak membuat Munas tandingan yang lain lagi. Karenanya kami tidak mau ikut bertanggung jawab atas segala keputusan yang diambil dalam Munas di Novotel. Tapi kami tetap loyal ke organisasi.

 

Ciderai maksud dan tujuan organisasi profesi

Advokat senior, Adnan Buyung Nasution, mengaku kecewa dengan perpecahan di tubuh Ikadin. Ia berpendapat, peristiwa itu malah mencederai maksud dan tujuan dibentuknya organisasi profesi. Buyung yang juga salah satu konseptor dibentuknya UU Advokat, menceritakan tujuan dibentuknya organisasi profesi advokat adalah untuk mengakselerasi proses demokratisasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia agar ide negara hukum mampu diwujudkan.

Halaman Selanjutnya:
Tags: