RI dan Jepang Sepakat Bentuk Forum Maritim
Berita

RI dan Jepang Sepakat Bentuk Forum Maritim

Forum maritim meliputi bidang keamanan maritim, infrastruktur maritim dan industri maritim.

RED
Bacaan 2 Menit
Presiden Jokowi dan PM Jepang Shinzo Abe, seusai pernyataan bersama, di kantor PM Jepang, Tokyo, Senin (23/3) petang. Foto: Setkab RI
Presiden Jokowi dan PM Jepang Shinzo Abe, seusai pernyataan bersama, di kantor PM Jepang, Tokyo, Senin (23/3) petang. Foto: Setkab RI

Tiba sejak Minggu (22/3), Presiden Joko Widodo (Jokowi) memulai kunjungan negara ke Jepang. Di Negeri Matahari Terbit itu, Jokowi dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe membuat beberapa kesepakatan kerjasama di antaranya kerjasama bidang pertahanan, perdagangan, dan promosi.

Seusai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), Shinzo Abe dalam pernyataan persnya menegaskan, bahwa pemerintahannya sangat mementingkan Indonesia. Karena itu seusai dilantik menjadi Perdana Menteri Jepang, ia langsung menjadikan Indonesia sebagai negara yang pertama kali dikunjunginya.

“Adalah hal yang sangat menyenangkan bagi saya dapat mendengarkan bahwa Presiden Joko Widodo telah memilih Jepang sebagai lawatan ke luar negeri pertama dalam konteks hubungan bilateral selain negara-negara ASEAN,” kata Abe.

Pertemuan kali ini, lanjut Abe, telah  mengkonfirmasikan bahwa sesama negara demokratis dan juga sesama negara maritim di Asia, kedua negara akan lebih meningkatkan hubungan strategis kita.

“Saya menyampaikan harapan saya kepada bapak Presiden agar Indonesia yang semakin berkembang akan memainkan peran yang lebih penting lagi bagi perdamaian dan kemakmuran, baik di kawasan regional maupun dunia,” ujar Abe.

Menurut Abe, dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, terdapat dua hasil yang sangat bermanfaat. Yang pertama adalah dimulainya forum maritim di tingkat pejabat untuk mewujudkan laut yang terbuka dan stabil. Yang kedua adalah kesepakatan untuk memulai prakarsa atau inisiatif baru untuk mendorong ekspor dan peningkatan investasi di Indonesia, terutama prakarsa atau inisiatif baru ini adalah promosi.

“Kita bersama-sama mengkonfirmasikan juga peningkatan kerjasama mengenai isu -isu kawasan regional maupun masyarakat internasional seperti isu di ASEAN dan isu Laut Selatan dan sebagainya,” jelasnya.

Tags:

Berita Terkait