Resilience dan Determinasi Alfa Dewi Setiawati, Partner Termuda AKSET
Hukumonline's NeXGen Lawyers 2021

Resilience dan Determinasi Alfa Dewi Setiawati, Partner Termuda AKSET

Pentingnya dapatkan perspektif baru mengenai ketangguhan diri dalam profesi hukum.

Tim Publikasi Hukumonline
Bacaan 3 Menit
Alfa Dewi Setiawati, Partner AKSET.
Alfa Dewi Setiawati, Partner AKSET.

Pada Januari 2020, Alfa Dewi Setiawati secara resmi diangkat menjadi salah satu partner di AKSET. Tak begitu lama, tepat di bulan Maret 2020, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). AKSET pun mulai bekerja dari rumah dan mengurangi secara signifikan kontak secara langsung baik, antara satu sama lain maupun dengan klien. 

 

Meski menghadapi banyak tantangan sepanjang tahun 2020 karena hampir tidak adanya kesempatan untuk bertemu langsung dengan kolega maupun klien, Alfa mendapati bahwa dalam masa inilah terbuka kesempatan untuk memahami dan menyelaraskan hal yang berarti untuk dirinya, firma hukum AKSET tempat ia bekerja, dan pada akhirnya, klien-kliennya. 

 

Ia belajar bahwa sebelum pandemi, banyak hal yang menyebabkan dirinya terpaku pada pola hidup dan cara pandang yang sama selama bertahun-tahun. Pandemi dan segala keterbatasan yang tercipta dari keadaan baru ini memberikannya cara untuk melihat kembali bagaimana pola-pola lama tersebut memengaruhi dirinya secara baik dan/atau buruk. Pandemi seperti memaksa dirinya untuk jalan melambat dan menengok kembali apa hal-hal yang perlu diperbaiki.

 

Dalam menjalin komunikasi dengan klien, Alfa mendapati bahwa dengan bersikap terbuka dan peka terhadap kebutuhan klien, ia dapat meningkatkan kepercayaan klien dalam pekerjaannya. Masa-masa di mana sangat sedikit kontak sosial justru memberikan kesempatan kepadanya untuk lebih meningkatkan kualitas berkomunikasi. Working from home memberikan waktu lebih, sebab ia tidak perlu menempuh perjalanan ke kantor. 

 

Untuk memperingati dekade pertama AKSET, Alfa memiliki peran penting dalam penggarapan wajah baru dari AKSET. Keberhasilan ini diwujudkan dengan peluncuran visual branding serta logo baru dari AKSET tepat pada tanggal 10 Oktober 2020 dengan konsep utama #allnewakset. Konsep baru ini memperkenalkan keseimbangan antara mempertahankan jiwa muda sekaligus menjadi AKSET yang lebih dewasa dengan menambahkan warna oranye yang lebih gelap pada identitas logonya. Logo baru AKSET juga menambahkan garis kemiringan ke atas yang merupakan simbol dari ‘progress’.

 

Selain dari perannya dalam AKSET rebranding, Alfa juga merupakan pelopor dari program pengembangan diri, ‘Lawyers' Annual Talk’, yang pada tahun ini diadakan dalam format sesi grup kecil. Program ini merupakan kesempatan untuk menemukan solusi atas tantangan dalam mencapai produktivitas bekerja serta mengidentifikasi kualitas atau kompetensi terpenting dari seorang advokat yang nantinya akan dijadikan tolak ukur dalam evaluasi tahunan. Oleh karena itu, program ini diharapkan telah menjadi wadah para associate untuk memberikan masukan secara terbuka kepada manajemen serta menciptakan kesepakatan terhadap poin kompetensi profesional yang perlu dicapai dan dipertahankan sepanjang tahun.

 

Alfa merupakan partner termuda di AKSET yang memiliki peran dan kontribusi penting bagi firma. Kehadiran Alfa membawa angin segar dan dinamisme baru ke dalam partnership AKSET. “Bekerja bersama Alfa membuktikan bahwa kerja keras, determinasi, dan ketekunan adalah benar merupakan elemen-elemen yang perlu dimiliki lawyer usia muda untuk bisa berkompetisi didalam perjalanan karier dan mendapatkan kepercayaan baik dari klien maupun rekan kerja dalam menjalankan tugasnya,” ungkap Abadi Abi Tisnadisastra, Managing Partner, AKSET.

 

Sebelum tahun 2020, Alfa dikenal sebagai sosok yang sangat tangguh dalam menjalankan profesinya. Selain dapat melewati waktu kerja yang panjang, ia juga sangat akomodatif terhadap permintaan klien, terutama dengan deadline yang ketat dan dalam kepentingan yang mendesak. Ia dikenal dengan pengetahuannya yang luas dalam berbagai aspek hukum yang membuatnya dapat memberikan nasihat yang menyeluruh kepada kliennya.

 

Kelebihan-kelebihan ini tidak menghentikan Alfa untuk terus menggali pengetahuan di bidang profesinya serta mengembangkan perspektif dirinya sebagai individu yang memiliiki fungsi sosial di masyarakat dan lingkungan terdekatnya. 

 

Selama menjalani WFH, Alfa memahami bahwa memberikan fokus lebih dalam kepada diri sendiri justru memberikan manfaat untuk orang-orang di sekitarnya, termasuk dan terutama klien. Ia mulai memahami pentingnya memastikan bahwa ‘her glass is full’ agar dapat memberikan 100% fokus dan kehadirannya pada klien, kolega, dan keluarga. 

 

Di pertengahan tahun 2020, Alfa bergabung untuk menjadi salah satu kontributor di salah satu platform edukasi untuk kesehatan mental dan mindfulness, @pymgive. Dengan followers yang pada saat ini telah mencapai lebih dari 12.000, Alfa berharap dapat berkontribusi dalam memberikan informasi dan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan mental, jasmani, dan rohani, terutama pada periode yang menantang seperti dalam masa pandemi ini.

 

Ia percaya bahwa ketangguhan diri atau 'resilience' sebagai advokat bukan hanya dalam kemampuan bekerja tanpa kenal lelah untuk kepentingan klien, tetapi juga kemampuan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam masa kesendirian atau keterpisahan dari kehidupan sosial serta ketidakpastian kondisi ekonomi, dan untuk bangkit lagi menjadi seorang individu yang lebih baik untuk diri sendiri maupun dalam mengemban peran sebagai profesi hukum.

Tags:

Berita Terkait