Rencana Holding BUMN Penerbangan, Pemerintah Perlu Kaji Sisi Persaingan Usaha
Utama

Rencana Holding BUMN Penerbangan, Pemerintah Perlu Kaji Sisi Persaingan Usaha

Namun masalah akan muncul ketika anggota holding menjadikan anggota lainnya sebagai prioritas dalam menjalankan usaha.

Fitri Novia Heriani
Bacaan 2 Menit

 

Persoalan yang menjadi sorotan yaitu penunjukan SUP sebagai induk dari holding ini. Sebab, Penas merupakan perusahaan dengan laba kecil dibandingkan perusahaan lain seperti AP I dan II. Menanggapi hal tersebut, Gatot menyatakan penunjukan Penas justru dianggap jauh lebih mudah karena tidak tercatat sebagai perusahaan terbuka. Kemudian, kompleksitas bisnis Penas juga lebih sederhana dibandingkan dengan AP I dan II.

 

“Survai Penas sebagai salah satu opsi untuk holding. Garuda (Garuda Indonesia) tidak bisa karena sudah Tbk. Kemudian, Survai Penas juga lebih mudah dibandingkan AP I dan AP II yang kompleksitasnya tinggi. Dengan shell (cangkang) kecil ini akan lebih mudah sebagai holding,” jelas Gatot saat dijumpai di Gedung Kementerian BUMN, Senin (22/4).

 

Selain itu, Gatot juga menilai kondisi internal Penas juga berada dalam kondisi baik sehingga lebih memudahkan dalam pembentukan holding. Dia menjelaskan perusahaan berbisnis maskapai penerbangan tidak berjadwal ini mencatatkan laba senilai Rp 3 miliar pada 2018.

 

“Dia (Penas) sudah laba tahun buku 2018 Rp 3 miliar. Penas memang perusahaan kecil tapi akan mudah buat sebagai holding. (Internal) enggak ada masalah karena mereka kecil jadi mudah untuk remapping lagi,” jelas Gatot.

 

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendukung usulan perusahaan induk atau holding penerbangan, namun dengan syarat dari sisi industri juga diberdayakan."Basically, satu sisi saya mendukung, tapi sisi lain bahwa industri-industri itu harus diperhatikan keberdayaannya," kata Budi usai membuka unjuk bicang "Peran Kartini Perhubungan untuk Keselamatan Transportasi, Keluarga dan Lingkungan" di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (18/4/2019) seperti dikutip dari Antara.

 

Budi mengimbau jangan sampai satu perusahaan tidak memiliki kinerja dengan baik karena bergantung pada induk. Justru, lanjut dia, dengan digabungkan harus memiliki upaya untuk memajukan industri bersama. “Jangan juga bergantung dengan yang lain karena dia tidak bisa melakukan effort jadi harus digabungkan,” katanya.

 

Tags:

Berita Terkait