Rekaman Mirip Suara Barack Obama di Pengadilan Tipikor
Utama

Rekaman Mirip Suara Barack Obama di Pengadilan Tipikor

Penuntut umum menggunakan keterangan ahli untuk memastikan suara seseorang. Terdakwa menganggap telinga manusia tidak bisa menguji siapa pemilik suara.

Aji Prasetyo
Bacaan 2 Menit

Keterangan Oscar

Oscar Sagita, Managing Partner kantor hukum Lucas juga dihadirkan penuntut umum sebagai saksi. Mulanya Oscar ditanya mengenai manajemen penanganan perkara di firma hukum yang ia kelola bersama Lucas dan sejumlah advokat.

Setelah itu, penuntut umum beralih mengkonfirmasi beberapa nomor telepon genggam yang dimiliki terdakwa Lucas.Oscar membenarkan bahwa Lucas punya beberapa normor telepon. Dalam hape, Oscar memberi kode LC pada nomor telepon yang diduga dimiliki Lucas. Tetapi menurut Oscar tidak semua nomor yang dimaksud dikasih kode "LC".

Penuntut kemudian menanyakan dengan saluran apa biasa Lucas menghubunginya jika ingin berbicara. Oscar pun menjawab terdakwa biasa menghubunginya melalui telepon biasa, atau telepon dengan aplikasi WhatsApp. "Pernah di suatu hari Saudara ditelepon Pak Lucas, pakai voice call, 'Pak ini Bapak pakai telepon biasa loh', pernah ingat gitu saudara?" tanya penuntut. Oscar mengatakan tidak ingat.

Penuntut kemudian memutar rekaman percakapan antara orang yang diduga Lucas dengan yang diduga Oscar. Mulanya penuntut menanyakan apakah Lucas pernah menghubunginya untuk menanyakan soal praperadilan, tetapi Oscar mengaku tidak mengingatnya. Penuntut umum pun memutar rekaman, dan setelahnya menanyakan apakah mengenal suara tersebut. "Mirip dengan suara Pak Lucas," ujar Oscar.

(Baca juga: Ada Peran Advokat dalam Kasus Suap Eks Bos Lippo Group).

Namun Oscar mengaku tidak mengingat konteks percakapan. Penuntut mengonfirmasi adanya kata praperadilan dalam percakapan itu. “Iya, kalau dari situ ya saya juga nggak inget pembicaraan itu pernah terjadi antara saya dengan dia. Itu saya nggak ingat," tuturnya. Tetapi saat ditanya tim penasehat hukum pada saat Oscar mengaku tidak yakin rekaman itu adalah suara Lucas.

KPK diketahui menyita beberapa unit telepon genggam milik saksi. Dari situ mereka mulai menanyakan satu persatu kontak nama dengan kode "LC". Dari layar yang ditayangkan penuntut, setidaknya ada 11 kontak nama dengan kode tersebut, atau dengan awalan "LC". Beberapa dari nomor yang ditampilkan, Oscar mengaku kenal, tapi beberapa kontak lainnya ia mengaku tidak familiar.

Dalam kesempatan ini penuntut juga menanyakan apakah kantor hukum Lucas pernah menangani orang atau perusahaan yang berafiliasi dengan Eddy Sindoro. Oscar meminta penuntut lebih rinci dalam mengajukan pertanyaan, seperti menyebut nama perusahaan atau orang yang dimaksud. Muncullah pertanyaan apakah saksi mengenal Wresti Kristian Hesti yang kemudian disebut sebagai orang kepercayaan Eddy Sindoro. "Tahu, setahu saya Wresti tuh orang yang sering, e.. beberapa kali bawa perkara, artinya mencari konsultasi," terang Oscar.

Tags:

Berita Terkait